ANALISIS PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI KERAJIAN KUNINGAN DENGAN METODE SIX SIGMA (STUDI KASUS : PT. KRISNA BRASS INDONESIA)

UTOMO, JOKO BUDI (2022) ANALISIS PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI KERAJIAN KUNINGAN DENGAN METODE SIX SIGMA (STUDI KASUS : PT. KRISNA BRASS INDONESIA). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
Teknik Industri_31601700048_fullpdf.pdf

Download (6MB)
[img] Text
Teknik Industri_31601700048_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (111kB)

Abstract

PT. KRISNA BRASS INDONESIA dimulai di Juana, Jawa Tengah, pada tahun 1962. KRISNA dimulai sebagai industri kecil berbasis rumah tangga dengan hanya tiga pekerja, memproduksi produk untuk keperluan rumah tangga dan untuk berbagai kebutuhan yang dibuat dari logam kuningan. Proses produksi kerajian kuningan ditemukan beberapa cacat produksi yang menyebabkan kerugian yang dapat dialami PT. KRISNA BRASS INDONESIA. Penelitian ini berguna untuk memperlihatkan nilai sigma serta faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab kerusakan pada proses produksi kerajinan kuningan Jumlah dan rata-rata produksi dalam 3 bulan sebesar 850 Kg dan rata-rata 254 kg dan terjadi kecacatan produk sebesar 94,45 Kg. Terdapat 4 cacat yang ditemukan cacat retak, cacat permukaan tidak rata, cacat lubang dan cacat gores. Berdasarkan 4 cacat tersebut yang sering dialami adalah cacat retak, permukaan tidak rata dan lubang. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cacat antara lain manusia, metode, bahan mentah. Sesuai dengan permasalahan tersebut, peneliti melakukan evaluasi penggunaan teknik Six Sigma.Langkah kerja pada Six Sigma ini dikenal dengan metode DMAIC yaitu Define, Measure, Analyze, Improve serta Control. Sesuai dengan pemrosesan data, nilai sigma untuk proses produksi adalah 0,465. yang berasal dari satu juta kg bahan produk yang diperoleh selama produksi, dapat ditemui kemungkinan 465.260 kg cacat. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan diagram tulang ikan, dan diagram Pareto, terdapat 4 faktor yang layak menjadi penyebab penolakan dalam teknik pembuatan, yaitu antara lain faktor manusia atau operator, faktor bahan baku, dan unsur pendekatan, unsur yang mendominasi adalah unsur manusia dan faktor metode. Tahap Improve didapatkan rekomendasi untuk perbaikan sepeti Meningkatkan pemahaman tentang pengendalian kualitas produk ke pekerja misal mengadakannya pelatihan yang intensif, memberikan motivasi atas peningkatan kineja seperti pemberian bonus, melakukan pengawasan agar hasil sesuai dengan keinginan, membuat dan menerapkan teknik standar kerja (SOP) untuk cara produksi, meningkatkan pemantauan kinerja karyawan secara keseluruhan di seluruh produksi, meningkatkan serta memperhatikan tempat penyimpanan bahan-bahan supaya tidak rusak Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Six Sigma, DMAIC

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Pustakawan 4 UNISSULA
Date Deposited: 25 Jan 2023 03:27
Last Modified: 25 Jan 2023 03:27
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/27994

Actions (login required)

View Item View Item