PROBLEMATIKA MEDIASI PERKARA WARIS OLEH MEDIATOR HAKIM PENGADILAN AGAMA SEMARANG DAN NON HAKIM PENGADILAN AGAMA PURWODADI

Shiddiq, Ariq Maulana Hadi Ash (2022) PROBLEMATIKA MEDIASI PERKARA WARIS OLEH MEDIATOR HAKIM PENGADILAN AGAMA SEMARANG DAN NON HAKIM PENGADILAN AGAMA PURWODADI. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
30501800010_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (45kB)

Abstract

Dalam menjalani suatu kehidupan sebagai makhluk sosial, seringkali manusia dihadapkan dengan suatu keadaan yang menyebabkan timbulnya suatu konflik atau sengketa. Pengadilan Agama dalam memfasilitasi masyarakat untuk mencari keadilan, maka Pengadilan Agama mengupayakan perdamaian melalui proses mediasi. Mediasi adalah penyelesaiain sengketa melalui proses perundingan para pihak dengan dibantu oleh mediator. Tujuan adanya pelaksanaan mediasi yaitu untuk mendamaikan kedua belah pihak dengan cara musyawarah dan mufakat. Tujuan adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyelesaian sistem mediasi perkara waris dan mengetahui problematika yang dihadapi mediator dalam mediasi perkara waris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan (Field Research). Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dengan mediator hakim dan non hakim. Sedangkan sumber data sekunder dalam Penelitian ini yaitu skripsi, tesis, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan Penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara dengan mediator hakim dan mediator non hakim dan dokumen-dokumen yang didapat dari narasumber. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan PERMA No. 1 Tahun 2016 tentang proses mediasi di Pengadilan dan Kompilasi Hukum Islam. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pertama, pelaksanaan mediasi perkara waris sesuai dengan PERMA No. 1 Tahun 2016 dan Kompilasi Hukum Islam. Tahapan yang ada dalam pelaksanaan mediasi yaitu pra mediasi dan proses mediasi yang dilakukan secara terstruktur sesuai jadwal yang dibuat oleh mediator. Namun, kesepakatan yang tercapai dalam proses mediasi perkara waris tidak sesuai dengan KHI, akan tetapi menggunakan win-win solution. Kedua, problem yang dihadapi oleh mediator hakim yaitu sikap keegoisan para pihak, perbedaan pola pikir dalam pembagian harta waris dan para pihak tidak memiliki itikad baik untuk berdamai. Sedangkan problem yang dihadapi oleh mediator non hakim yaitu ketidak hadiran salah satu atau kedua belah pihak, perbedaan pola pikir kedua belah pihak terkaiit pembagian harta waris, para pihak tidak mengajukan resume dan para pihak tidak memiliki itikad baik untuk berdamai. Kata Kunci: Problematika mediasi, perkara waris, mediator hakim dan mediator non hakim.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Agama Islam
Fakultas Agama Islam > Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah)
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 23 Jan 2023 03:33
Last Modified: 23 Jan 2023 03:33
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/27498

Actions (login required)

View Item View Item