ARIFIN, JAENAL (2022) REKONSTRUKSI REGULASI PENENTUAN AWAL BULAN QAMARIYAH DI INDONESIA BERBASIS NILAI KEADILAN. Doctoral thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Text
10302100134_fullpdf.pdf Download (3MB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Kemajmukan bangsa ini bisa menjadi suatu potensi kekayaan sekaligus berbalik bisa menjadi kelemahan bagi Indonesia itu sendiri. Dampak positif dari bangsa ini adalah dinamika perkembangan pemikiran bangsa ini, akan selalu mengalami perkembangan. Terbukti dengan perkembangan pemikiran hukum Islam yang fariatif dan apresiatif dapat menjadi khazanah keilmuan Islam di dunia Islam. Perbedaan konsep di antara aliran agama yang ada, adalah sebuah realitas, yang tidak dapat dipungkiri oleh siapa pun. Perbedaan bahkan benturan konsep itu- terjadi pada hampir di beberapa aspek kehidupan beragama, baik di bidang tauhid maupun konsep pengaturan kehidupan di bidang rmuamalah. Hal ini dalam praktek kehidupanya, cukup sering memicu konflik yang sangat tajam antara umat Islam yang berbeda aliran. Dari fakta ini dibutuhkan terobosan baru dalam upaya mencoba untuk memberikan gagasan dan solusi alternatif dari pelaksanaan sidang isbath yang selama ini selalu dilaksanakan setelah terbenam matahari di awal masuk bulan ramadhan,syawal dan dzulhijjah. Dimana dalam perspektif keilmuan ada titik celah untuk mengkaji ulang kembali tentang pelaksaan sidang isbath itu harus di waktu tersebut atau bisa di waktu waktu yang lain yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat muslim seluruh nusantara lebih nyaman kondusif dan bisa terhindar dari beberapa perpecahan umat islam Indonesia ini. Penelitian ini bertujuan 1. Mengungkap latar belakang atau faktor yang mempengaruhi serta mengkaji dan menganalisis regulasi penetapan awal bulan qamariyah 2. Mampu memahami kelemahan-kelemahan teknik regulasi penentuan awal bulan awal bulan qamariah 3. Untuk merekonstruksi teknik regulasi penentapan awal bulan komariah utamanay bulan qamariyah. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan pendekatan yuridis sosiologis. Spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analisis. Yang dalam hal ini adalah undang undang nomor 3 tahun 2006 pasal 52 A tentang sidang isbath ini berbunyi “Pengadilan agama memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun Hijriyah. Sumber data primer diperoleh undang undang nomor 3 tahun 2006. Sedangkan Data sekunder dengan studi pustaka. Pengumpulan data melalui : studi kepustakaan dan wawancara. Data disajikan dalam bentuk uraian yang disusun secara sistematis, logis, dan rasional, dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Kelemahan undang undang nomor 3 tahun 2006 pasal 52 A ini adalah bahwa pasal ini membetikan mandat kepada pengadilan agama yang kemudian mandat tersebut tidak ditindak lanjuti dengan beberapa aturan yang melahirkan kebersamaan dan kondusifitas suasana penetapan tersebut yaitu dengan menggabungkan beberapa perbedaaan yang terjadi,serta melahirkan menteri agama menjadi absolut di dalam membuat keputusan penentuan awal bulan qamariyah Rekonstruksi regulasi penentuan awal bulan qanariyah di indonesia berbasis nilai keadilan upaya peninjauan kembali undang undang nomor 3 tahun 2006 pasal 52 A yang perlu disempurnakan dengan pasal 52 B, pasal 52 C, dan Pasal 52 D hal ini untuk mengantisipasi beberapa kelemahan dari pasal tersebut agar mampu mengakomodasi seluruh kepentingan masyarakat dan komponen bangsa Indonesia ini yang berbasis nilai nilai keadilan Kata kunci: Rekonstruksi, Regulasi penentuan awal bulan qamariyah dan keadilan
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Pascasarjana > Program Doktor Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 13 Jan 2023 02:50 |
Last Modified: | 13 Jan 2023 02:50 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/26798 |
Actions (login required)
View Item |