PRIHATMO, BENI (2022) ANALISA PERSPEKTIF KEADILAN TERHADAP SANKSI PIDANA PELAKU PEMERKOSA ANAK DENGAN IMPLIKASI DAMPAK YANG DIDERITA KORBAN (Studi Kasus Putusan No.112/Pid.Sus/2021/PN.Kbm). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Text
20302000153_fullpdf.pdf Download (1MB) |
|
Text
publikasi.pdf Download (256kB) |
Abstract
Dalam mengantisipasi tindak pidana perkosaan terhadap anak dibawah umur diantaranya dengan memfungsikan instrumen-instrumen hukum pidana secara efektif melalui penegakan hukum dan diupayakan pelaku yang melanggar hukum ditanggulangi secara preventif dan repretif. Hal tersebut diperlukan agar proses peradilan dalam menyelesaikan kasus tindak pidana perkosaan dapat memperoleh keadilan dan pelaku dikenai sanksi pidana setimpal. Karena telah merusak masa depan si korban bahkan dapat menimbulkan akibat buruk pada psikologis perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis (1) keberadaan sanksi pidana pemerkosaan terhadap anak dilihat dari Hukum Pidana Positif, (2) bentuk analisa pertimbangan hakim terhadap putusan yang diberikan pada perkara No.112/Pid.Sus/2021/PN.Kbm, (3) kebijakan formulatif sanksi pidana bagi pelaku pemerkosaan terhadap anak kedepan sebagai wujud rekonstruksi hukum dan nilai demi tercapai rasa keadilan bagi korban anak. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau dari sumber pertama dan belum diolah oleh pihak lain. Sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Berdasarkan isi dari Pasal 81 dan Pasal 82 Perppu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, mengatur perubahan sanksi pidana penjara dan pidana denda serta ditambahkannya pidana tambahan bagi pelaku kejahatan seksual dalam hal ini pada pelaku tindak pidana pemerkosaan terhadap anak. (2) Hakim tidak mempertimbangkan motif sebenarnya dari terdakwa pada perkara Nomor 112/Pid.Sus/2021/PN Kbm. Karena dalam kesaksiannya terdakwa tidak hanya sekedar melakukan pelecehan seksual kepada anak dibawah umur melainkan menyetubuhi juga yang artinya terjadi penetrasi alat kelamin Terdakwa masuk ke dalam alat kelamin korban sebagai anak dibawah umur. (3) Pemerintah telah melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Perlindungan Anak dengan mengesahkan dan memberlakukan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Perlindungan Anak. Perubahan Undang-Undang Perlindungan Anak dilakukan untuk lebih mempertegas tentang perlunya pemberatan sanksi pidana bagi pelaku kejahatan terhadap anak, untuk memberikan efek jera, serta mendorong adanya langkah konkret untuk memulihkan kembali fisik, psikis dan sosial anak korban kejahatan. Kata Kunci: Keadilan, Pemerkosaan, Korban Anak.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 11 Jan 2023 06:52 |
Last Modified: | 11 Jan 2023 06:52 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/26469 |
Actions (login required)
View Item |