IMPLIKASI YURIDIS PEMBATALAN PERJANJIAN KAWIN YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS AKIBAT TIDAK TERPENUHINYA UNSUR OBJEKTIF DALAM SYARAT PERKAWINAN

Marsono, Marsono (2022) IMPLIKASI YURIDIS PEMBATALAN PERJANJIAN KAWIN YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS AKIBAT TIDAK TERPENUHINYA UNSUR OBJEKTIF DALAM SYARAT PERKAWINAN. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
21302000048_fullpdf.pdf

Download (2MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (223kB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk untuk mengetahui dan menganalisisimplikasi yuridis pembatalan perjanjian kawin yang dibuat Notaris, dan untuk mengetahui dan menganalisisakibat hukum yang timbul pembatalan perjanjian kawin yang dibuat Notaris karena tidak terpenuhinya unsur objektif dalam syarat perkawinan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan secara yuridis sosiologis.Berdasarkandarihasilpenelitiandanpembahasandapat diketahui bahwa Implikasi yuridis atau akibat hukum atas pembatalan perjanjian kawin yang dibuat Notaris dalam perkawinan adalah harta bersama yang telah diatur bahwa tidak ada penggabungan harta bersama secara tidak tersirat dengan menyeluruh sesuai undang-undang (UU) serta tidak ada pengambungan keuntungan serta kerugian selama pernikahan menjadi penghasilan yang di dapat selama perkawinan serta keuntungan serta kerugian yang di dapatkan selama pernikahan ketika terjadi perceraian harus di bagi dua sama banyak. Harta yang di dapatkan selama perkawinan berupa tanah yang di dapatkan selama perkawinan apabila kedua belah pihak melakukan perkawinan campuran atau perkawinan antarbeda kewarganegaraan tanah tersebut haruslah di lepaskan karena telah terjadi suatu percampuran harta yang dimana Warga Negara Indonesia akan kehilangan hak atas tanahnya.Akibat hukum yang timbul pembatalan perjanjian kawin yang dibuat Notaris karena tidak terpenuhinya unsur objektif dalam syarat perkawinan bagi pasangan suami istri yang bersangkutan setelah dikeluarkan penetapan Pengadilan Negeri yakni kembali kepada keadaan semula sebelum adanya perjanjian tersebut,serta terciptanya persatuan harta bersama diantara suami istri tersebut. Sedangkan harta bawaan akan tetap berada di bawah penguasaan masing-masing pihak yang membawanya kedalam perkawinan, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 35 dan pasal 36 UU Perkawinan, yang dimulai sejak saat dikabulkanya pembatalanakta perjanjian perkawinan mereka. Saran yang diajukan perjanjian kawin seharusnya dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak dan dituangkan dalam akta otentik yang dibuat oleh notaris maka perjanjian tersebut mempunyai kekuatan hukum yang sempurna dan tetap serta mengikat bagi kedua belah pihak. Akibat hukum dengan adanya pembatalan perjanjian perkawinan yang telah ditetapkan, kepada calon pasangan suami istri yang ingin melakukan pembuatan perjanjian perkawinan agar lebih memahami segala konsekuensi yang akan diterima satelah perjanjian perkawinan tersebut berlaku diantara mereka. Kata kunci : implikasi yuridis pembatalan perjanjian kawin dibuat dihadapan notaris

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Pascasarjana > Magister Kenotariatan
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 11 Jan 2023 01:44
Last Modified: 11 Jan 2023 01:44
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/26397

Actions (login required)

View Item View Item