ANALISA YURIDIS KEDUDUKAN AKTA NOTARIS YANG TIDAK MEMENUHI UNSUR SUBYEKTIF SEBAGAI SYARAT SAHNYA PERJANJIAN

WIDYANTORO, LITA ARDITA PUTRI (2021) ANALISA YURIDIS KEDUDUKAN AKTA NOTARIS YANG TIDAK MEMENUHI UNSUR SUBYEKTIF SEBAGAI SYARAT SAHNYA PERJANJIAN. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
21302000047_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (211kB)

Abstract

Akta sepanjang tahun 2010 tercatat 12 perkara sertifikasi rumah telah di tangani Majelis Pengawas notaris, baik pusat maupun daerah. Notaris nakal memang ada namun tak sedikit pua notaris menjadi sasaran pemerasan seperti melakukan pemerasan pada notaris-notaris yang mengurus akta pertanahan. Tidak dapat di pungkiri bahwa oknum-oknum tertentu dapat melakukan hal-hal yang melanggar kode etik profesinya. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif, yang sumbernya dapat diperoleh dari bahan pustaka dan studi dokumen. Akta notaris yang dapat dibatalkan dan batal demi hukum terjadi karena kesalahan ketika membuat akta tersebut bertentangan dengan Undang-Undang baik disengaja maupun tidak di sengaja oleh para pihak yang membuatnya. Hasil penelitiannya akta yang dapat dibatalkan tetap berlaku dan mengikat selama belum ada putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yang membatalkan akta tersebut. Perbuatan hukum yang di tuangkan dalam akta notaris dapat dibatalkan jika mengandung cacat yuridis yang disebabkan oleh beberapa hal : ketidakcakapan dalam bertindak dan cacat kehendak atau tidak sepakat dalam membuatnya. Berbeda dengan akta yang dapat dibatalkan karena dalam proses pembuatannya tidak memenuhi unsur subyektif sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 1320 ayat (1) dan (2) KUHPerdata. Sebagai subyek hukum manusia tidak terlepas dari hal yang bernama perbuatan hukum dan yang paling sering dilakukan oleh manusia untuk melangsungkan kehidupannya adalah dengan melakukan transaksi. Dalam melakukan transaksi tersebut tidak dapat dari suatu kesepakatan para pihak melalui suatu perjanjian, hanya terkadang orang tidak menyadari akan arti pentingnya suatu perjanjian sehingga tidak jarang permasalahan timbul akibat kurang pahamnya seseorang dalam membuat suatu perjanjian. Perjanjian menurut Pasal 1873 KUHPerdata yaitu persetujuan lebih lanjut yang dibuat dalam suatu akta tersendiri yang bertentangan dengan akta asli, hanya memberikan bukti diantara para pihak tetapi tidak berlaku terhadap orang-orang pihak ketiga yang beritikad baik. Berdasarkan syarat sahnya perjanjian yang berbentuk akta notaris tidak memenuhi dua syarat sahnya perjanjian yaitu sepakat mereka mengikat dirinya dan suatu sebab yang halal. Akibat hukumnya dapat dibatalkan atau batal demi hukum. Kata Kunci : Akta Notaris, Unsur Subyektif, Syarat Sah Perjanjian

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Pascasarjana > Magister Kenotariatan
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 11 Jan 2023 01:42
Last Modified: 11 Jan 2023 01:42
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/26391

Actions (login required)

View Item View Item