Rachmatullah, Madani (2022) TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE ROTI KEPO DI SEMARANG (Studi Kasus Kepemilikan Roti Kepo Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
30301800218_fullpdf.pdf Download (1MB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (280kB) |
Abstract
Tujuan dari peneitian ini adaah untuk mengetahui peaksanaan perjanjian franchise Roti Kepo di Semarang. Untuk mengetahui hambatan dan sousi daam peaksanaan perjanjian franchise Roti Kepo Semarang.Metode pendekatan peneitian yang digunakan daam peneitian ini adaah yuridis empiris. Spesifikasi Peneitian ini bersifat deskriptif anaisis. Sumber data peneitian ini adaah data primer, yaitu data yang didapatkan dari hasi wawancara dan data sekunder didapat dari bahan-bahan hasi studi kepustakaan, untuk kemudian dianaisa secara kuaitatif. Hasi dari peneitian ini adaah, peaksanaan perjanjian waraaba di Roti Kepo Semarang diawai dengan pengenaan mengenai waraaba itu sendiri kepada franchise au dianjutkan dengan pembuatan perjanjian tertuis yakni perjanjian waraaba antara franchise dan franchisor yang berandaskan kesepakatan. Seteah kesepakatan tercapai au diakukan pendandatanganan yang berarti menyetujui isi perjanjian untuk diaksanakan, memenuhi kewajiban baik bagi pemiik maupun penerima awaraaba berdasarkan asas kesepatakan, asas kebebasan berkontrak, asas pacta sunt servanda, dan asas itikad baik. Hambatan-hambatan yang terjadi daam perjanjian waraaba Roti Kepo adaah penerima franchise dikatakan wanprestasi apabia meakukan ha-ha yang berpotensi mendatangkan kerugian terhadap franchisor. Wanprestasi yang diakukan para pihak daam perjanjian waraaba disepakati bahwa, segaa upaya diutamakan dengan cara musyawarah. Penerima franchise atau kerap kai curang atau naka. Franchise meakukan peanggaran-peanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang teah di tetapkan daam perjanjian sebeumnya yang teah disebutkan diatas. Sebagai pihak yang dirugikan, Roti Kepo Semarang seaku franchisor atau pemiik waraaba harus mengambi tindakan penyeesaiannya. Biasanya franchisor mengeuarkan surat peringatan kepada franchise atas peanggaran yang teah diakukannya dengan cara pemberian surat peringatan sebanyak tiga kai. Kata kunci : Tinjauan Yuridis, Peaksanaan, Perjanjian Franchise
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 09 Jan 2023 02:20 |
Last Modified: | 09 Jan 2023 02:20 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/25930 |
Actions (login required)
View Item |