HUBUNGAN PREEKLAMSIA BERAT DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Studi Observasional di RSI Sultan Agung Semarang Pada Pasien Post Partum

Kadafi, Zulfikri Amirul (2022) HUBUNGAN PREEKLAMSIA BERAT DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Studi Observasional di RSI Sultan Agung Semarang Pada Pasien Post Partum. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
30101800190_fullpdf.pdf

Download (3MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (151kB)

Abstract

Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang antara lain dicirikan dengan tekanan darah tinggi, keberadaan protein dalam urin, dan pembengkakan betis, kaki dan tangan. Teori etiologi yang paling banyak dikemukakan atas preeklampsia adalah penurunan perfusi uteroplasental. Penurunan laju aliran darah uteroplasental tersebut akan menghasilkan berat bayi lahir rendah (BBLR). BBLR sangat berkaitan dengan morbiditas dan mortalitas neonatal serta anak-anak terutama di negara berkembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan preeklamsia dengan kejadian Bayi BBLR. Penelitian observasional dengan desain cross sectional dari data sekunder di RSI Sultan Agung Semarang tahun 2016–2022. Preeklamsia dikelompokan menjadi preeklamsia ringan dan berat. Faktor risiko BBLR lainnya yang teliti adalah anemia usia, dan status praitas pasien. Berat badan lahir kemudian dikelompokan menjadi BBLR jika BBL <2500 gram dan BBLN jika BBL 2500- 4000 gram. Pada 56 pasien dengan preeklamsia berat yang melahirkan dengan bayi BBLR ada 35 pasien (62,5%) dan yang BBLN sebanyak 21 pasien (37,5%), sedangkan dari 35 pasien dengan preeklamsia ringan ada 12 pasien (34,3%) yang melahirkan bayi BBLR dan dan 23 pasien (65,7%) melahirkan bayi BBLN. Hasil analisis hubungan preeklamsia dengan kejadian bayi BBLR menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,009. Pada analisis multivariat, faktor risiko paling dominan terhadap kejadian BBLR adalah variabel anemia (p=0,011; PR=5,545; 95%CI=1,489-20,653). Ibu yang anemia sedang hingga berat akan berisiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah 5,545 kali dibandingkan ibu yang tidak anemia ataupun anemia ringan setelah danalisis secara bersama-sama dengan variabel lain meliputi usia, preeklamsia dan paritas. Kata Kunci: Preeklamsia berat, preeklamsia ringan, Berat badan lahir rendah (BBLR),

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 30 Dec 2022 07:08
Last Modified: 03 Apr 2024 02:10
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/25632

Actions (login required)

View Item View Item