HUBUNGAN USIA DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Ramadhan, Ilham Aditya (2022) HUBUNGAN USIA DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
30101800080_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (48kB)

Abstract

Kehamilan ektopik didefinisikan sebagai implantasi sel telur yang telah dibuahi di luar kavum uteri (Wedyawati, 2019), jika kehamilan ektopik tersebut mengalami abortus maka disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu (KET). KET dianggap sebagai penyebab utama kematian ibu pada trisemester pertama. penyebab dari KET yakni dari faktor usia dan paritas. Risiko KET meningkat seiring dengan bertambahnya usia ibu dan meningkat sebanyak 4 kali lebih tinggi pada wanita dengan usia 35 tahun. Paritas wanita dengan status multipara memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik, hal ini berkaitan dengan kondisi segmen bawah rahim yang telah rapuh dan banyak pembuluh darah kecil yang mengalami kerusakan akibat riwayat persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara usia dan paritas terhadap kejadian kehamilan ektopik terganggu di RSI Sultan Agung Semarang. . Penelitian observasional dengan desain cross sectional dari data sekunder di RSI Sultan Agung Semarang tahun 2015–2020. Variabel kasus dikelompokan menjadi KET dan tidak KET dari sampel ibu yang berkunjing di Trimester satu, usia dikelompokan menjadi dua kelompok, usia berisiko jika < 20 tahun dan >= 35 tahun, dan usia dikatakan baik/tidak berisiko jika 20-35 tahun. Paritas dikelompokan mejadi Nullipara- primipara jika paritas <1 atau = 1 dan Multipara Jika >1. Variabel lain yang diteliti sebagai pengendalian vaktor risiko diantaranya riwayat penggunaan kontrasepsi, riwayat penyakit ginekologi dan status merokok. Penelitian ini menunjukkan dari 464 sampel yang terdiri dari 74 pasien terdiagnosis KET dan 390 tidak terdiagnosis KET, dari 74 pasien yang terdiagnsosi KET sebanyak 60 pasien berusia <20 tahun atau >35 tahun dan 14 pasien berusia 20-30 tahun, sedangkan dari 390 pasien yang tidak KET sebanyak 219 pasien berusia <20 tahun atau >35 tahun dan 171 pasien berusia 20-30 tahun. Dari hasil uji bivariat dengan chi-square diperoleh nilai p = 0,001 dan PR = 3.161. Kemudian dari 74 pasien yang terdiagnsosi KET sebanyak 58 pasien berstatus multipara dan 16 pasien berstatus primipara atau nullipara, sedangkan dari 390 pasien yang tidak KET sebanyak 160 pasien memiliki status paritas multipara dan 230 pasien primipara atau nullipara. Dari hasil uji bivariat dengan chi-square diperoleh nilai p = 0,000 dan RP = 4.237. Pada analisis multivariat, faktor risiko paling dominan terhadap kejadian KET adalah variable paritas (p=0,000; RP=4,237; 95%CI=2,271-7,904). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan paritas terhadap kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu, dengan paritas sebagai fktor yang paling dominan berpengaruh. Kata Kunci: Kehamilan Ektopik Terganggu (KET), Usia, Paritas

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 29 Dec 2022 04:06
Last Modified: 29 Dec 2022 04:06
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/25477

Actions (login required)

View Item View Item