HUBUNGAN OLFACTORY DYSFUNCTION DENGAN KARAKTERISTIK PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19 DI RISA SEMARANG Studi Analitik Observasional Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

ZAKIYAH, GHOLY (2022) HUBUNGAN OLFACTORY DYSFUNCTION DENGAN KARAKTERISTIK PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19 DI RISA SEMARANG Studi Analitik Observasional Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
30101800071_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (44kB)

Abstract

Pengantar: Wabah pandemi Covid-19 memunculkan banyak gejala bagi orang yang dinyatakan terkonfirmasi, salah satu gejala covid-19 adalah ajugaya kerusakan sistem penghidu atau Olfactory Dysfunction. Olfactory dysfunction (OD) mrupakan salah satu gejala awal COVID-19 yang muncul juga terkenal pada berpenyakit COVID-19. Hubungan olfactory dysfunction dengan karakteristik penderita COVID-19 menunjukkan hasil yang berbeda-beda juga belum komprehensif. Tujuan penelitian ini terhadap mengetahui hubungan antara faktor usia, jenis kelamin juga komorbid/berpenyakit penyerta individu terhadap kejadian kasus Olfactory Dysfunction di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang . Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain penelitian case control menggunakan data sekunder pengidap rawat COVID-19 di RSI Sultan Agung Semarang pada bulan September 2020 sampai Februari 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel 52. Analisis dilakukan bivariat dengan uji chi-square juga fisher’s exact. Hasil: Hasil analisis dari 52 pengidap menunjukan bahwa faktor usia (p = 0,500), jenis kelamin (p = 0,096), riwayat berpenyakit diabetes mellitus (p = 0,548), jantung (p = 0,313) juga asma (p = 0,313) tidak mempunyai hubungan dengan Olfactory Dysfunction karena nilai р value > 0,05, sejugagkan pada riwayat berpenyakit hipertensi didapatkan hasil p = 0,005 (p < 0,05) artinya terdapat hubungan antara riwayat berpenyakit hipertensi pada pengidap yang mendapati gejala Olfactory Dysfunction. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik pengidap usia, jenis kelamin, riwayat diabetes mellitus, jantung juga asma dengan Olfactory Dysfunction, namun terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik pengidap yang riwayat berpenyakit hipertensi dengan Olfactory Dysfunction. Kata Kunci: Olfactory Dysfunction, jenis kelamin, kelompok usia, komorbid.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 29 Dec 2022 02:49
Last Modified: 03 Apr 2024 02:39
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/25465

Actions (login required)

View Item View Item