PENGARUH PEMBERIAN SEKRETOM HYPOXIA MESENCHYMAL CELL TERHADAP KADAR INSULIN TIKUS MODEL DIABETES TIPE 1 (Studi Eksperimental In Vivo Sekretom Mesenchymal Stem Cell pada Kultur Hipoksia Terhadap Tikus Jantan Galur Wistar)

Akhdan Baghaskara R., Akhdan Baghaskara R. (2021) PENGARUH PEMBERIAN SEKRETOM HYPOXIA MESENCHYMAL CELL TERHADAP KADAR INSULIN TIKUS MODEL DIABETES TIPE 1 (Studi Eksperimental In Vivo Sekretom Mesenchymal Stem Cell pada Kultur Hipoksia Terhadap Tikus Jantan Galur Wistar). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
30101800011_fullpdf.pdf

Download (3MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (156kB)

Abstract

Diabetes tipe 1 adalah kelainan yang ditunjukan oleh hiperglikemia akibat defisiensi insulin dan ketoasidosis akibat proses auto imun pada islet β-pankreas. Kematian dini akibat penyakit diabetes tipe 1 mencapai 3-18 kali dari angka harapan hidup di masing-masing negara. Mesenchymal Stem Cell (MSC) telah diuji dapat meningkatkan jumlah islet beta pankreas melalui penekanan kerusakan inflamasi dan penolakan antigen yang dimediasi kekebalan. Selain itu, MSC yang dikondisikan hipoksia telah terbukti dapat mensekresikan sekretom dengan tingkat yang lebih tinggi. Terapi sekretom MSC hadir sebagai alternatif dari terapi MSC yang memiliki beberapa keunggulan karena dengan tidak adanya sel, maka tidak ada risiko terjadinya penolakan imun. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan peningkatan kadar insulin tikus model diabetes pada kelompok perlakuan dengan sekretom Hypoxia-MSC yang dibandingkan dengan kontrol. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2021 pada Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Univeristas Islam Sultan Agung. Penelitian ini dilakukan menggunakan model rancangan “post test only control group design” dengan menggunkan 24 hewan coba tikus yang dirandomisasi menjadi 4 kelompok meliputi kelompok : Sham (tanpa perlakuan), kontrol (STZ 65mg/kgBB), P1 (0,5 cc sekretom Hypoxia-MSC), P2 (1 cc sekretom Hypoxia-MSC). Induksi diabetes menggunakan STZ dilakukan 1 kali pada awal 3 minggu pemeliharaan tikus. Sedangkan pemberian terapi sekretom Hypoxia-MSC dilakukan 1 kali setiap awal minggu dan dilakukan pengambilan sampel serum pada setiap akhir minggu, untuk pengukuran kadar insulin menggunakan ELISA selama 3 minggu penelitian setelah induksi diabetes. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan signifikan baik pada kelompok perlakuan 1 maupun 2 terhadap kelompok kontrol pada minggu ke 1 hingga 3 (P<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi sekretom Hypoxia-MSC dapat meningkatkan kadar insulin pada model diabetes tipe 1. Kata Kunci: MSC, Hipoksia, Sekretom Hypoxia-MSC, Insulin.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 26 Dec 2022 06:43
Last Modified: 02 Apr 2024 06:57
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/25380

Actions (login required)

View Item View Item