Riana, Nia Rizki (2015) PERBANDINGAN EFEKTIVITAS METODE MASERASI DAN SOKLETASI PADA EKSTRAK DAUN JENGKOL (Pithecellobium jiringa) SEBAGAI ANTI Staphylococcus aureus. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
SKRIPSI NIA RIZKI RIANA _312110033__Daftar Isi.pdf Download (863kB) | Preview |
|
|
Text
SKRIPSI NIA RIZKI RIANA _312110033__Intisari.pdf Download (861kB) | Preview |
|
|
Text
SKRIPSI NIA RIZKI RIANA _312110033__Cover.pdf Download (46kB) | Preview |
Abstract
Tumbuhan jengkol (Pithecollobium lobatum Benth) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat di indonesia sebagai obat tradisional. Berkasiat sebagai obat eksim, kudis, dan bisul. Pemilihan metode ekstraksi sangat penting dilakukan karena hasil ekstraksi akan mencerminkan tingkat keberhasilan metode tersebut dalam mengeluarkan senyawa dari matriks bahan ke dalam pelarut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan metode maserasi dan sokletasi serta daya hambat yang lebih besar pada ekstrak daun jengkol terhadap efektivitas anti Staphylococcus aureus. Subyek penelitian bakteri Staphylococcus aureus. Material yang digunakan daun jengkol (Pithecellobium jiringa), pelarut etanol 70%, DMSO sebagai kontrol negatif dan amoxicillin sebagai kontrol positif. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan antibakteri saponin, flavonoid, terpenoid dan tannin. Sediaan ekstrak sokletasi dan ekstrak maserasi diencerkan menjadi konsentrasi 80%,40%, 20%, 10% dan 5% diteteskan pada media agar Muller Hinton yang telah diinokulasikan Staphylococcus aureus. Diinkubasi selama 18 - 24 jam, kemudian diukur zona hambat yang terbentuk. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Metode maserasi daun jengkol memiliki kadar hambat yang lebih besar dibanding metode sokletasi. Analisis uji Mann-Whitney tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok maserasi dan sokletasi. Uji fitokimia metode maserasi didapatkan senyawa saponin, flavonoid, terpenoid dan tannin. Fitokimia metode sokletasi saponin, flavonoid, dan tannin. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap efektivitas metode maserasi dibandingkan dengan metode sokletasi pada ekstrak daun jengkol sebagai anti staphylococcus aureus. Metode maserasi daun jengkol memiliki kadar hambat yang lebih besar namun tidak berbeda bermakna dibanding metode sokletasi. Kata kunci : Daun Jengkol, Ekstraksi Metode Maserasi, Ekstraksi Metode Sokletasi, Anti Staphylococcus aureus, dan Uji Fitokimia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 06 Aug 2015 08:56 |
Last Modified: | 06 Aug 2015 08:56 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/253 |
Actions (login required)
View Item |