Katrini, Dinda Aruna (2014) PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI BUDAYA MASYARAKAT TERHADAP POLA KONSUMSI AIR BERSIH DI KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK. Undergraduate thesis, Fakultas Teknik UNISSULA.
|
Text
Cover.pdf Download (96kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (294kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (178kB) | Preview |
Abstract
Air merupakan materi esensial dalam kehidupan manusia, hal ini terlihat dari kebutuhan manusia terhadap air untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Kebutuhan air bersih di Kabupaten Demak semakin meningkat seiring pembangunan yang terus berkembang. Pembangunan tersebut berdampak pada peningkatan jumlah penduduk dan pemanfaatan lahan yang beragam. Jika tidak diantisipasi dengan baik, kebutuhan akan air meningkat tanpa dapat terpenuhinya pelayanan bagi masyarakat. Oleh karena itu, penyediaan kebutuhan prasarana air bersih hendaknya memerlukan perencanaan yang baik. Isu permasalahan yang dihadapi adalah besarnya permintaan kebutuhan air bersih yang tidak diimbangi dengan penyediaan kebutuhan air bersih dari PDAM secara optimal. Pelayanan distribusi air dari PDAM Kabupaten Demak belum bisa menjangkau beberapa daerah di Kecamatan Wedung. Dari 20 desa, 10 desa yang sudah mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM Kabupaten Demak, 8 desa mendapatkan pelayanan air bersih PAMSIMAS, dan 2 desa yang belum terlayani. Dari fakta yang terjadi, menunjukkan adanya keterbatasan PDAM dalam upaya penyediaan air bersih. menurut data yang diperoleh 50% wilayah di kecamatan Wedung mendapat supply air bersih dari PDAM, 40% mendapat supply air bersih dari Program PAMSIMAS, dan 10% belum terlayani supply air bersih. Hal ini memberi gambaran bahwa Kecamatan Wedung masih memerlukan adanya program air bersih berupa supply jaringan distribusi air bersih yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Keinginan adanya supply jaringan distribusi air bersih yang memadai dapat dimulai dengan mengetahui sejauh mana kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat di Kecamatan Wedung dalam mengkonsumsi air bersih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat terhadap pola konsumsi air bersih di Kecamatan Wedung. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif positivistik dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil yang didapatkan dari studi ini adalah karakteristik masyarakat dalam mengkonsumsi air bersih umumnya menggunakan PDAM kemudian PAMSIMAS. Sumber air bersih untuk mencuci umumnya menggunakan air PDAM. Sumber air bersih untuk memasak dan minum sebagian besar menggunakan penjual jerigen dan air minum dalam kemasan, dan hanya sebagian kecil yang menggunakan air PDAM dan PAMSIMAS. Jenis aktivitas penggunaan air bersih di Kecamatan Wedung bervariasi. 100 responden sebagian besar melakukan aktivitas mandi, mencuci pakaian, mencuci kendaraan, mencuci alat dapur, masak&minum, membersihkan lantai, dan wudhu’. Hanya sedikit yang melakukan aktivitas menyiram tanaman dan aktivitas memberi minum ternak. Untuk aktivitas berwudhu sebagian besar masyarakat Wedung menggunakan bak mandi atau ember.Penggunaan air pada jam puncak berada pada pagi hari antara jam 06.00 sampai dengan jam 12.00. Sedangkan penggunaan air pada harian maksimum berada pada hari minggu. Hasil yang diperoleh yaitu kondisi sosial mempengaruhi sebesar 57,1% terhadap pola konsumsi air bersih, sedangkan 42,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yaitu kondisi ekonomi dan kondisi budaya. Kata kunci : sosial, ekonomi, budaya, air bersih
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
| Divisions: | Fakultas Teknik Fakultas Teknik > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) |
| Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
| Date Deposited: | 18 Jan 2016 03:02 |
| Last Modified: | 18 Jan 2016 03:02 |
| URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/2515 |
Actions (login required)
 |
View Item |
