IMPLIKASI YURIDIS AKIBAT WANPRESTASI OLEH DEBITUR ATAS PERJANJIAN KREDIT MOBIL DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI BANK CENTRAL ASIA KOTA SEMARANG

Putri, Rikhi Mahardhika (2021) IMPLIKASI YURIDIS AKIBAT WANPRESTASI OLEH DEBITUR ATAS PERJANJIAN KREDIT MOBIL DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI BANK CENTRAL ASIA KOTA SEMARANG. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
21301800204_fulltextpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (210kB)

Abstract

Prakteknya pelaksanaan perjanjian kredit mobil di bank tidak selamanya berjalan mulus. Kadangkala dijumpai permasalahan-permasalahan antara kedua belah pihak. Permasalahan yang paling sering dijumpai pada pelaksanaan kredit bank yaitu adanya wanprestasi berupa kredit macet. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1) Kedudukan hukum kekuatan perjanjian kredit mobil dengan jaminan fidusia bagi kreditur dan debitur di Bank Central Asia Kota Semarang 2) Implikasi yuridis akibat wanprestasi oleh debitur atas perjanjian kredit mobil dengan jaminan fidusia di Bank Central Asia Kota Semarang. Metode pendekatan yang dipergunakan dalam membahas masalah penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis sosilogis. Spesifikasi penelitian yang dipergunakan adalah penelitian deskriptif analitis. Jenis data menggunakan data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian disimpulkan : 1) Kedudukan hukum kekuatan perjanjian kredit mobil dengan jaminan fidusia bagi kreditur dan debitur di Bank Central Asia Kota Semarang yaitu termasuk ke dalam konstruksi perjanjian tidak bernama (Innominaat), sejauh mengenai isi perjanjian telah memenuhi syarat sah dari perjanjian sebagaimana ketentuan 1320 KUHPerdata maka perjanjian tersebut mempunyai kekuatan mengikat secara penuh. Hal ini dilandasi pada ketentuan dalam Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang menyatakan bahwa suatu perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang yang membuatnya, perjanjian pembiayaan konsumen BCA Finance telah sesuai dengan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan. Pembebanan jaminan pada perjanjian pembiyaan pembelian mobil di BCA Finance menggunakan jaminan secara fidusia yang diatur dalam Undang – Undang No 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia, yaitu berupa penyerahan hak kepemilikan mobil tersebut atau Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari Debitur kepada perusahaan pembiayaan konsumen. 2) Implikasi yuridis akibat wanprestasi oleh debitur atas perjanjian kredit mobil dengan jaminan fidusia di Bank Central Asia Kota Semarang adalah kreditor tidak mendapatkan pemenuhan hak-haknya yang semestinya didapatkan dengan adanya perjanjian tersebut. Ketika debitor wanprestasi, maka hal yang akan dilakukan oleh kreditor untuk mendapatkan pelunasan utang tersebut adalah menjual benda yang dijaminkan debitor. Akibat hukum lainnya dari wanprestasi ini yaitu Nasabah dapat dikenakan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dengan pidana penjara paling lama empat tahun, lalu pada Pasal 36 UU No.42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dengan ancaman pidana paling lama 2 tahun. Kata Kunci : Perjanjian Kredit, Jaminan Fidusia, Wanprestasi

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 27 Jul 2022 01:42
Last Modified: 27 Jul 2022 01:45
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/24997

Actions (login required)

View Item View Item