Ramadhani, Dian Fitri (2021) DISKRIMINASI GENDER DALAM FILM KIM JI YOUNG BORN: 1982 (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (247kB) |
|
Text
32801800004_fulltextpdf.pdf Download (28MB) |
Abstract
Film merupakan salah satu media hiburan yang juga sarana komunikasi, ifnormasi dan juga pendidikan. Film yang mengangkat isu gender atau feminisme mulai bermunculan, termasuk di Korea Selatan. Isu gender dalam film merupakan salah satu bentuk realitas sosial yang ada, selain itu juga menjadi sebuah kritik sosial bagi masyrakatnya. Film yang akan dibahas tau diteliti yaitu film asal Korea Selatan dengan judul Kim Ji-Young Born : 1982. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana denotasi, konotasi, dan mitos diskriminasi gender dalam film tersebut digambarkan. Penelitian ini merupakan tipe penelitian kualitatif dengan paradigma kritis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semiotika Roland Barthes dan juga feminisme liberal. Semiotika Roland Barthes dikenal dengan signifikansi dua tahapnya yaitu denotasi dan konotasi yang kemudian Barthes melihat aspek lain yang disebut mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskriminasi gender dalam film ini terdapat pada 19 scene yang memiliki makna denotasi. Pada konotasinya perempuan adalah makhluk yang posisinya berada di bawah laki-laki dimanapun mereka berada. Mitosnya diskriminasi gender terbentuk karena kentalnya budaya patriarki dan kepercayaan konfusianisme yang dianut masyarakat Korea. Diskriminasi gender yang ditemukan yaitu tujuh bentuk marginalisasi, tiga bentuk subordinasi, lima bentuk stereotype, tiga bentuk kekerasan, dan satu bentuk beban kerja. Dalam penelitian in terdapat keterbatasan bahasa karena menggunakan bahasa Korea, yang mana bisa saja ada kata-kata yang artinya tidak sesuai dengan arti sesungguhnya dalam bahasa Korea. Ketidakadilan gender yang dialami perempuan Korea dibuktikan dengan impangnya upah kerja antara laki-laki dan perempuan. Selain itu juga posisi perempuan di sebuah perusahaan yang dianggap tidak penting membuat perempuan mengalami diskriminasi karena harus mengosongkan posisinya karena cuti hamil dan melahirkan. Akhirnya perempuan di Korea menjadi makhluk yang terpinggirkan di kehidupan sosialnya. Kesehtan mental perempuan juga seringkali diabaikan. Penelitian dapat diperluas melalui aspek lain seperti representasi perempuan, budaya patriarki, dan lain-lain. Kata Kunci : Film, Diskriminasi Gender, Patriarki, Konfusianisme, Feminisme
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 13 Jul 2022 06:15 |
Last Modified: | 13 Jul 2022 06:15 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/24561 |
Actions (login required)
View Item |