TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN HAK WARIS ANAK DARI PERKAWINAN ORANG TUA YANG MURTAD DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA DAN HUKUM ISLAM

Ashari, Nada Restia Alamanda (2021) TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN HAK WARIS ANAK DARI PERKAWINAN ORANG TUA YANG MURTAD DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA DAN HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
30301509180_fullpdf.pdf

Download (2MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Hak waris merupakan hak dari setiap ahli waris yang telah diatur dalam hukum Perdata maupun hukum Islam. Salah satu penghalang dalam mawaris adalah perihal perbedaan agama antara pewaris dan ahli waris karena murtad. Kaitannya dengan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan yuridis, persamaan, dan perbedaan pelaksanaan kedudukan hak waris anak dari perkawinan orang tua yang murtad menurut hukum Perdata dan hukum Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan yuridis normatif. Data primer dalam penelitian ini adalah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) khususnya tentang waris dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) tentang waris Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan, maka hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Tinjauan yuridis terhadap pelaksanaan kedudukan hak waris anak dari perkawinan orang tua yang murtad menurut hukum Perdata Islam yaitu; Pertama, didasarkan pada Pasal 832 KUHPerdata. Kedua, tinjauan yuridis terhadap pelaksanaan kedudukan hak waris anak dari perkawinan orang tua yang murtad menurut hukum Islam adalah berdasarkan Pasal 171 huruf (c). Upaya yang dapat dilakukan untuk penyelesaian mengenai pembagian hak waris anak yang berbeda agama menurut hukum Islam dapat dilakukan melalui dua cara yaitu hibah dan wasiat. 2) Persamaan pelaksanaan kedudukan hak waris anak dari perkawinan orang tua yang murtad antara hukum Perdata dan hukum Islam adalah sebagai berikut; (a) Pada hukum Perdata dan hukum Islam hubungan darah antara anak dengan orang tua adalah menjadi dasar bagi seorang anak untuk mendapatkan warisan dari orang tuanya. (b) Hukum Perdata dan hukum Islam menetapkan wasiat dalam hal pembagian harta waris. (c) Hukum Perdata dan hukum Islam memutuskan bahwa seorang ahli waris terhalang untuk mendapatkan harta waris apabila ahli waris tersebut melakukan pembunuhan kepada pewaris. 3) Perbedaan pelaksanaan kedudukan hak waris anak dari perkawinan orang tua yang murtad antara hukum perdata dan hukum Islam adalah perihal perbedaan agama yang menjadi penghalang pewarisan. Pembagian harta waris beda agama sebaiknya mempertimbangkan aspek kemanusiaan, kecuali apabila ahli waris telah melakukan pelanggaran hukum pidana seperti pembunuhan kepada pewaris. Peneliti mengharapkan adanya penelitian berikutnya yang meneliti tentang pelaksanaan kedudukan hak waris anak dari perkawinan orang tua yang murtad menurut hukum Perdata dan hukum Islam ditinjau dari segi sosiologi, hal ini dikarenakan pembagian harta waris berkaitan erat dengan masalah sosial. Kata Kunci: Hak Waris Anak, Murtad, Hukum Perdata, Hukum Islam

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 12 Jul 2022 01:57
Last Modified: 12 Jul 2022 01:57
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/24363

Actions (login required)

View Item View Item