EVALUASI PENGARUH PERUBAHAN JUMLAH DAN PANJANG KONDUKTOR ROD TIAP BATANG TERHADAP RESISTANSI PENTANAHAN GITET 500 KV UNGARAN

Muhsinin, Slamet (2021) EVALUASI PENGARUH PERUBAHAN JUMLAH DAN PANJANG KONDUKTOR ROD TIAP BATANG TERHADAP RESISTANSI PENTANAHAN GITET 500 KV UNGARAN. Undergraduate thesis, Universitas Sultan Agung.

[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (231kB)
[img] Text
30601700075_fullpdf.pdf

Download (3MB)

Abstract

Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 KV Ungaran termasuk dalam salah satu GITET yang tersusun dalam sistem interkoneksi tenaga listrik di Jawa. Syarat keamanan Gardu Induk berdasarkan IEEE/ANSI Std 80/2013 adalah resistansi pentanahan ≤ 1 Ω, tegangan sentuh < tegangan sentuh yang diizinkan, dan tegangan langkah serta GPR < tegangan langkah yang diizinkan. Permasalahan yang terjadi adalah gangguan fasa ke tanah yang menyebabkan mengalirnya arus gangguan secara langsung ke tanah, yang menimbulkan gradien tegangan pada permukaan tanah, berakibat membahayakan keselamatan manusia di area switchyard. Konstruksi konduktor pentanahan terutama konduktor rod yang pemasangannya ditanam di bawah permukaan tanah, menjadikannya rentan berkarat karena kelembaban tanah dan suhu di dalam tanah yang lebih panas. Usia konduktor rod yang sudah bertahun-tahun juga membuat konduktivitas dan daya tahannya semakin menurun dari waktu ke waktu, sehingga dikhawatirkan berdampak pada menurunnya performa konduktor rod sebagai piranti pentanahan. Solusinya adalah dibuat sistem pentanahan peralatan dan perlu adanya evaluasi pengaruh kondisi konduktor rod dalam sistem pentanahan. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai resistansi pentanahan adalah jumlah dan panjang konduktor rod tiap batang. Penelitian ini membahas tentang evaluasi pengaruh perubahan jumlah dan panjang konduktor rod tiap batang terhadap resistansi pentanahan GITET 500 KV Ungaran. Fokus penelitian dilakukan dengan mengubah jumlah dan panjang tiap batang rod melalui simulasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap resistansi pentanahan, tegangan sentuh dan tegangan langkah, dan GPR. Tegangan sentuh dan tegangan langkah yang diizinkan akan dihitung setelahnya sebagai verifikasi atas simulasi hasil modifikasi. Model ditetapkan sebagai sistem pentanahan grid-rod. Parameter yang ditentukan meliputi: luas area, panjang konduktor, resistivitas tanah, kedalaman penanaman konduktor, panjang dan lebar konduktor grid, serta jumlah dan panjang konduktor rod tiap batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pentanahan masih dalam kondisi baik, dengan resistansi pentanahan 0,2274 Ω , tegangan sentuh 57,94 volt, tegangan langkah 30,96 volt, dan GPR 448,07 volt. Perubahan jumlah dan panjang konduktor rod berpengaruh terhadap parameter pentanahan. Semakin banyak jumlah dan semakin panjang konduktor rod tiap batang, maka semakin kecil resistansi pentanahan, tegangan sentuh dan tegangan langkah sebenarnya, dan GPR. Hasil modifikasi terbaik adalah untuk panjang konduktor rod tiap batang pada 0,1 meter dari yang semula 3 meter, dengan selisih resistansi pentanahan 0,3 %, tegangan sentuh 6,9 %, tegangan langkah 6,85 %, dan GPR 0,25 % dari nilai semula. Kata kunci : Konduktor Rod, Resistansi Pentanahan, GITET 500 KV

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions: Fakultas Teknik
Fakultas Teknologi Industri > Teknik Elektro
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 11 Jul 2022 02:02
Last Modified: 11 Jul 2022 02:02
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/24046

Actions (login required)

View Item View Item