FAKTOR RISIKO MENGKONSUMSI TELUR AYAM RAS PADA KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK DI PUSKESMAS SRONDOL KOTA SEMARANG PADA JANUARI – DESEMBER 2020

Saleh, Evian (2021) FAKTOR RISIKO MENGKONSUMSI TELUR AYAM RAS PADA KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK DI PUSKESMAS SRONDOL KOTA SEMARANG PADA JANUARI – DESEMBER 2020. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
30101507443_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (332kB)

Abstract

Latar Belakang: Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa prevalensi dermatitis atopik (DA) semakin meningkat sehingga menjadi masalah kesehatan yang utama. Alergi terhadap makanan menjadi bagian dari faktor penyebabnya, dan mengkonsumsi telur ayam ras sebagai salah satu faktor pencetusnya, karena kandungan dalam putih telur lebih alergenik dibandingkan dengan kuning telurnya. Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui seberapa besar nilai faktor risiko akibat mengkonsumsi telur ayam ras pada kejadian DA di puskesmas Srondol kota Semarang. Metode: Penelitian ini memakai rancangan observasional analitik dengan desain kasus kontrol, menggunakan semua sampel yang memenuhi kriteria inklusi maupun eksklusi, dengan jumlah 56 sampel yang terdiri atas 2 kelompok yaitu 28 pasien DA dan 28 pasien non DA. Besar sampel menggunakan rumus kasus kontrol, data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung pada semua sampel. Hasil: Dari 28 pasien DA, 11 (19,6 %) pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap telur ayam ras dan sisanya 17 (30,4 %) pasien tidak memiliki riwayat. Dari 28 pasien non DA, 4 (7,1 %) pasien memiliki riwayat alergi terhadap telur ayam ras dan 24 (42,9 %) pasien tidak memiliki riwayat dengan hasil dari uji risk estimate didapat hasil OR (Odds Ratio) sebesar 3,882 (OR>1) dan nilai interval kepercayaan (IK) 95% yaitu 1,056 sampai 14,276 tidak tercakup angka 1 dalam nilai intervalnya. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mengkonsumsi telur ayam ras dan memiliki riwayat alergi telur ayam ras akan berisiko terjadi DA sebesar 3,882 kali, dibandingkan pasien yang mengkonsumsi telur ayam ras tetapi tidak memiliki riwayat alergi terhadap telur ayam ras. Kata Kunci: dermatitis atopik, telur ayam ras

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 06 Jul 2022 03:57
Last Modified: 02 Apr 2024 06:36
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/23874

Actions (login required)

View Item View Item