EFEKTIFITAS ALAT BUKTI PEMERIESAHAN SETEMPAT PADE PENGADILAN REGERI SEMARANG

DAHRI, MUHTAR (2001) EFEKTIFITAS ALAT BUKTI PEMERIESAHAN SETEMPAT PADE PENGADILAN REGERI SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
abstrak.pdf

Download (315kB)
[img] Text
cover.pdf

Download (641kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (587kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (689kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (322kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (247kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (952kB)
[img] Text
03964340.pdf

Download (4MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan kejelasan seberapa jauh peranan dan penggunaan alat bukti pemeriksaan setempat oleh hakim dan untuk memperoleh gambaran permasalahan dari suatu hambatan yang dialami oleh hakim dalam pelaksanaan alat bukti pemeriksaan setempat dan langkah-langkah ditempuh oleh hakim Pengadilan Negeri Semarang dalam pelaksanaan peng­ gunaan alat bukti pemeriksann setempat. Dalam penyusunan penelitian tersebut metode yang digunakan adalah metode yuridis normatip dan yuridis empiris untuk menggambarkan peratran-perndangan yang berlakn sesnai dengan keadaan hukum dalam masyarakat. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah melode peuelitian deskriptip analisis yang menggambarkan peraturan-perundangan yang berlaku dikaitkan dengan teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan. Dan data yang digunakan terbngi menjadi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu semua keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, teknik yang digunakan dalam data primer melalui data interview, yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan tanya jawab atau wawancara. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui studi kepustakaan yang dapat berupa peraturan perundang-undangan, karya ilfiah para sarjana dan literatur-literatur. Penggunaan pemeriksaan setempat sebagai alat bukti oleh hakim dalam praktek di Pengadilan Negeri Semarang, tidak disyaratkan harus menunggu terlebih dahulu penggunaan alat-alat bukti yang tercantum dalam pasal 1866 BW sebagai alat bukti, tetapi penggunaan alat bukti pemeriksaan setempat dapat di­ kedepankan karena tindakan atau memeriksa secara langsung keadaan yang menjadi dasar dari persoalan perselisihan antara pihak yang bersengketa sangat penting, karena hakim akan mendapat kepastian tentang peristiwa yang dikemu­ kakan pada persidangan. Dalam pemeriksaan alat bukti pemeriksaan ditempat tersebut hakim sering manemui hambatan-hambatan dan kendala-kendala di lapangan yang berupa letak suatu obyek perkara yang berada di luar kedudukan Pengadilan Negeri Semarang, dan karena perubahan batas alam dari suatu obyek dan dapat juga perkelahian atau pertengkaran dari pihak yang berperkara, mntuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut hakim Pengadilan Negeri Semarang mengambil suatu langkah-langkah penyelesainn yang berupa mengiknut sertakan para pihak yang berperkara dalam pemeriksaan alat bukti, begitu juga aparat Kelurahan atau Desa, Kecamatan diikutsertakan dalam pemeriksaan tersebut untuk menambah keyakinan mengenai peristiwa-peristiwa yang menjadi sengketa, dan para tehnisi begitu juga aparat keamanan dapat diikutsertakan sebagai alat keamanan negara untuk mempertimbangkan keamanan dan ketertiban dalam mencapai proses kelancaran pemeriksaan alat bukti pemeriksaan setempat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 16 Jun 2022 02:59
Last Modified: 16 Jun 2022 02:59
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/23026

Actions (login required)

View Item View Item