Arda Ayu Lukitosarie, Febryan (2021) TINJAUAN HUKUM PELAKSANAAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS DI POLRES PEKALONGAN). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Text
COVER.pdf Download (510kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (226kB) |
|
Text
PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (310kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (397kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (602kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (637kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (225kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (425kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (339kB) |
|
Text
S1 Ilmu Hukum_30301609853_fullpdf.pdf Download (2MB) |
Abstract
Pembunuhan berencana, adalah pembunuhan yang paling berat ancaman pidananya dari seluruh bentuk kejahatan terhadap nyawa manusia. Pembunuhan berencana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 340 KUHP. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadi pembunuhan berencana dilakukan oleh anak, pelaksanaan penyidikan tindak pidana pembunuhan berencana dilakukan oleh anak, kendala dan solusi dalam pelaksanaan penyidikan tindak pidana pembunuhan berencana dilakukan oleh anak. Penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode yuridis sosiologis yang merupakan sebuah metode penelitian hukum yang digunakan dalam upaya melihat dan menganalisa suatu aturan hukum yang nyata serta menganalisa bagaimana bekerjanya suatu aturan hukum yang ada di dalam masyarakat. Metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara, penelitian kepustakaan, dan studi dokumen. Kemudian, penulisan ini dianalisis menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kejahatan pembunuhan berencana biasanya terjadi karena adanya dendam, perselingkuhan, menagih hutang, kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya. Penyidikan dilakukan oleh penyidik yang ditetapkan berdasarkan keputusan Kepala Kepolisian atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Kepala Kepolisian RI sedangkan penuntutan dilakukan oleh Penuntut Umum yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Jaksa Agung atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Jaksa Agung. Pelaksanaan penyidikan tindak pidana pembunuhan berencana melalui tahap pemanggilan, penangkapan, penahanan, pemeriksaan saksi-saksi, pemeriksaan tersangka, dan penyerahan berkas perkara ke Kejaksaan. Kendala dalam pelaksanaan penyidikan tindak pidana pembunuhan berencana yaitu perubahan keaslian tempat yang terjadi di tempat kejadian perkara, kurangnya pengalaman Penyidik dalam melakukan penyidikan, ketiadaan kelengkapan alat pada saat melakukan penyidikan, tidak tersedianya Data Base pengambilan sidik jari. Solusi dalam mengatasi kendala tersebut yaitu petugas penyidik diharapkan sesegera dan semaksimal mungkin untuk mendatangi tempat kejadian perkara. Penyidik mencoba melakukan pendekatan emosional kepada anak agar tidak memberikan kesan ketakutan pada anak, Penyidik berusaha untuk terlebih dahulu memberikan wawasan kepada anak dan walinya mengenai hukum dan peradilan pidana terhadap anak dan/atau walinya, koordinasi dan kerjasama antara petugas Penyidik. Kata Kunci: Penyidikan, Pembunuhan Berencana, Anak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 06 Jun 2022 03:41 |
Last Modified: | 06 Jun 2022 03:41 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/22685 |
Actions (login required)
View Item |