UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ULAT HONGKONG (Tenebrio molitor) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus PENYEBAB ULKUS DIABETIK

Kuncorowati, Putri Marlia Dwi (2021) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ULAT HONGKONG (Tenebrio molitor) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus PENYEBAB ULKUS DIABETIK. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
cover.pdf

Download (449kB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (288kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (335kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (334kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (320kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (1MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (49kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (508kB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (340kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (400kB)
[img] Text
bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (220kB)
[img] Text
33101600464 fulltext.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penyebab ulkus diabetik salah satunya dikarenakan adanya infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik, dimana resistensi ini mengharuskan penggunaan antibiotik baru guna menyembuhkan infeksi sebelumnya. Saat ini banyak dikembangkan alternatif tradisional untuk menekan terjadinya resistensi terhadap antibiotik. Ulat hongkong mengandung senyawa metabolit sekunder berupa fenol. Senyawa fenolik memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini guna mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak ulat hongkong (Tenebrio molitor) terhadap bakteri E. coli dan S. aureus penyebab ulkus diabetik. Studi ini merupakan studi eksperimental dengan rancangan post test control group design dan metode difusi cakram terhadap bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus dengan menggunakan perlakuan kelompok. Sampel yang digunakan, dibagi menjadi 7 kelompok yaitu ekstrak 5% (K1), ekstrak 10% (K2), ekstrak 20% (K3), ekstrak 40% (K4), ekstrak 80% (K5), kontrol positif yaitu fosfomicin (K6) dan kontrol negatif yaitu DMSO 1% (K7). Analisis hasil menggunakan Kruskal Wallis dilanjutkan dengan Mann-Whitney. Hasil pengukuran daya hambat E. coli terdapat perbedaan bermakna (P≤0,05) kontrol positif (K6) dengan ekstrak 5% (K1), ekstrak 10% (K2), ekstrak 20% (K3), ekstrak 40% (K4), ekstrak 80% (K5) dan kontrol negatif (K7), sedangkan Staphylococcus aureus terdapat perbedaan bermakna antara ekstrak 5% (K1) dengan ekstrak 20% (K3), ekstrak 40% (K4), ekstrak 80% (K5) dan kontrol positif (K6); ekstrak 10% (K2) dengan ekstrak 20% (K3), ekstrak 40% (K4) , ekstrak 80% (K5) dan kontrol positif (K6); ekstrak 20% (K3) dengan ekstrak 40% (K4), ekstrak 80% (K5), kontrol positif (K6) dan kontrol negatif (K7); ekstrak 40% (K4) dengan ekstrak 80% (K5), kontrol positif (K6) dan kontrol negatif (K7); ekstrak 80% (K5) dengan kontrol positif (K6) dan kontrol negatif (K7) serta kontrol positif (K6) dengan kontrol negatif (K7). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ekstrak ulat hongkong terhadap bakteri E. coli tidak memiliki aktivitas daya hambat sedangkan pada bakteri Staphylococcus aureus memiliki daya hambat pada konsentrasi ekstrak 20% (K3), ekstrak 40% (K4) dan ekstrak 80% (K5), serta potensi ekstrak Ulat Hongkong paling tinggi pada Gram positif. Kata kunci : ulat hongkong (Tenebrio molitor), Daya hambat bakteri, E. coli, Staphylococcus aureus.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Farmasi
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 17 Feb 2022 03:45
Last Modified: 17 Feb 2022 03:45
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/22216

Actions (login required)

View Item View Item