HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN RISIKO HIPERBILIRUBINEMIA BERAT PADA NEONATUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG (Studi Analitik Observasional di RSI Sultan Agung Semarang)

Wibowo, Reynaldi Mahendra (2021) HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN RISIKO HIPERBILIRUBINEMIA BERAT PADA NEONATUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG (Studi Analitik Observasional di RSI Sultan Agung Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
abstrak.pdf

Download (332kB)
[img] Text
cover.pdf

Download (3MB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (389kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (352kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (363kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (4MB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (612kB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (416kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (542kB)
[img] Text
bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (334kB)
[img] Text
30101700152 fulltext.pdf

Download (8MB)

Abstract

Hiperbilirubinemia pada neonatus adalah perubahan warna kekuningan pada kulit, konjungtiva, dan sklera akibat peningkatan bilirubin plasma pada periode bayi baru lahir. Neonatus dengan keadaan hiperbilirubinemia memiliki risiko untuk terjadinya hiperbilirubinemia berat. Bhutani Nomogram dapat menilai derajat risiko hiperbilirubinemia berat berdasarkan total serum bilirubin dan umur spesifik bayi. Derajat risiko yang tinggi menunjukkan peluang bayi mengalami hiperbilirubinemia berat semakin tinggi. Penggunakan Bhutani Nomogram untuk menilai derajat risiko hiperbilirubinemia berat masih jarang digunakan dalam penelitian di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan BBLR dengan risiko hiperbilirubinemia berat pada neonatus di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah subjek penelitian adalah 68 neonatus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemilihan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Penilaian risiko hiperbilirubinemia berat dinilai dari total serum bilirubin dan umur bayi menggunakan Bhutani Nomogram. Data diambil menggunakan data rekam medis RSI Sultan Agung Semarang. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square Hasil penelitian didapatkan 34 bayi yang memiliki BBLR (50%) dengan 18 anak memiliki risiko tinggi hiperbilirubinemia berat (52,9%) dan 16 anak memiliki risiko rendah hiperbilirubinemia berat (47,1%), sedangkan dari 34 (50%) bayi yang memiliki berat badan lahir normal: 20,6% berisiko tinggi dan 79,4% berisiko rendah. Hasil Uji chi-square menghasilkan nilai p sebesar 0,006 (p<0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara BBLR dengan risiko hiperbilirubinemia berat pada neonatus di Rumah Sakit Islam Sultan Agung tahun 2019. Kata kunci: Hiperbilirubinemia, BBLR, Bhutani Nomogram

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 16 Feb 2022 03:10
Last Modified: 16 Feb 2022 03:10
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/22203

Actions (login required)

View Item View Item