UJI TOKSISITAS SUBKRONIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) KAYA VITAMIN D PADA TIKUS WISTAR DITINJAU DARI HISTOPATOLOGI HEPAR

Franciska, Amelya (2021) UJI TOKSISITAS SUBKRONIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) KAYA VITAMIN D PADA TIKUS WISTAR DITINJAU DARI HISTOPATOLOGI HEPAR. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (518kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (542kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (681kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (2MB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (615kB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (40kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (656kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (862kB)
[img] Text
bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (524kB)

Abstract

Jamur tiram putih sebagai bahan suplemen vitamin D juga mengandung bahan aktif yang berpotensi toksik. Dengan demikian perlu dibuktikan keamanan penggunaan melalui uji toksisitas subkronis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi toksisitas subkronis jamur tiram kaya vitamin D ditinjau dari histopatologi hepar. Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan “Post Test Only Randomized Control Group Design” dengan 60 ekor tikus Wistar yang dibagi secara acak dalam enam kelompok. KI sebagai kontrol negatif diberi pakan standar dan aquadest selama 28 hari. KII-VI diberi jamur tiram putih kaya vitamin D dengan dosis 400, 2000, 4000, 8000, dan 10000 IU selama 28 hari. Pemberian dosis jamur tiram putih kelompok II-VI diantaranya 0,0016gr; 0,0817gr; 0,1634gr; 0,3269gr; 0,4087gr/200grBB. Pengambilan jaringan hepar dilakukan sesuai hari kematian, diterminasi maksimal hari ke-28 kemudian dibuat preparat histopatologi. Rerata kerusakan histopatologi hepar tikus jantan 6 kelompok berturut-turut adalah 37.20 ± 42.70; 21.72 ± 22.20; 45.00 ± 52.69; 47.00 ± 41.58; 67.36 ± 53.31; 77.64 ± 124.55 sedangkan pada tikus betina berturut-turut adalah 164.69 ± 134.79; 89.04 ± 110.25; 56.11 ± 60.26; 89.44 ± 120.15; 94.68 ± 80.46; 88.96 ± 124.04. Hasil uji statistik KI-KVI betina menggunakan uji Anova p=0,737 (p>0,05) dan uji Kruskal Wallis KI-KVI jantan p =0,796 (p>0,05) menunjukan tidak ada perbedaan signifikan kerusakan hepar antar kelompok jantan maupun betina. Jamur tiram putih kaya vitamin D cenderung meningkatkan secara tidak bermakna nilai skor kerusakan hepar pada tikus jantan pada penggunaan subkronis jamur tiram putih kaya vitamin D. Kata kunci: jamur tiram putih kaya vitamin D, gambaran histopatologi hepar, uji toksisitasasubkronis

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 24 Dec 2021 02:31
Last Modified: 24 Dec 2021 02:31
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21453

Actions (login required)

View Item View Item