HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN ENTROPION PALPEBRA SUPERIOR DAN PALPEBRA INFERIOR DI RSI SULTAN AGUNG (Studi Analitik Observasional di SEC RSI Sultan Agung Semarang)

Ramadhani, Aurellia Deasy Rizky (2021) HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN ENTROPION PALPEBRA SUPERIOR DAN PALPEBRA INFERIOR DI RSI SULTAN AGUNG (Studi Analitik Observasional di SEC RSI Sultan Agung Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
cover.pdf

Download (743kB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (323kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (345kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (328kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (1MB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (335kB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (359kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (366kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (374kB)
[img] Text
bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (321kB)

Abstract

Entropion adalah kelainan pada kelopak mata dimana adanya pelipatan tepi kelopak mata ke arah dalam bola mata, baik pada kelopak mata atas maupun kelopak mata bawah. Pelipatan ini menyebabkan bulu mata, tepi kelopak mata, dan kulit kulit kelopak mata kontak dengan permukaan bola mata, sehingga menimbulkan trauma ringan dan rasa tidak nyaman pada bola mata karena gesekan. Entropion diklasifikasikan menjadi empat tipe, yaitu entropion kongenital, entropion sikatrik, entropion spastik, dan entropion senilis atau involusional. Entropion senilis atau involusional terjadi karena penurunan fungsi otot-otot palpebra disebabkan degenerasi atau penuaan, serta merupakan tipe entropion dengan prevalensi paling tinggi. Pada tahun 2011 di Brazil didapatkan 2,1% orang berusia di atas 60 tahun di negara tersebut mengalami entropion senilis dengan jumlah kasus lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin perempuan. Hal itu dikarenakan bahwa seiring bertambahnya usia, lempeng tarsal memiliki kecenderungan umum untuk berhenti tumbuh atau bahkan mengalami atrofi. Atrofi tersebut menyebabkan tonus normal otot orbicularis preseptal/pretarsal akan cenderung lebih kuat, sehingga palpebra akan terdorong ke arah dalam. Data survey dan proyeksi penduduk Indonesia menunjukkan bahwa terdapat sekitar 23,6 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2017 (9,03% dari seluruh penduduk). Angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 27,08 juta jiwa pada tahun 2020 dan menjadi 33,69 juta pada tahun 2025. Data ini menunjukkan bahwa jumlah lansia akan meningkat setiap tahunnya, sehingga kejadian entropion senilis juga akan ikut meningkat. Penelitian ini penting untuk dilakukan dikarenakan bila penyakit ini tidak segera ditangani, dapat menimbulkan beberapa komplikasi yaitu konjungtivitis, keratitis, ulkus kornea dan kebutaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dengan kejadian entropion palpebra superior dan palpebra inferior. Penelitian ini akan dilakukan di SEC RSI Sultan Agung. Penelitian analitik observasional mengenai hubungan usia dengan kejadian entropion ini dilakukan kepada pasien berusia diatas 45 tahun. Dengan mengelompokkannya menjadi 3 kelompok (middle age, elderly, dan old) Hasil uji dianalisis menggunakan metode Kendall’s tau b memberikan nilai nilai r sebesar 0,410 dikategorikan (0,26 – 0,50) dan nilai p sebesar 0,029 (p<0,05). Didapatkan hasil dari 33 mata pada kelompok middle age mengalami entropion sebanyak (18,2%) pada kelompok elderly mengalami entropion sebanyak (72,8%) dan pada kelompok old mengalami entropion sebanyak (81,8%) Hasil dari penelitian ini secara statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan kejadian entropion palpebra superior dan palpebra inferior. Kata kunci: entropion involusional, entropion palpebra superior, entropion palpebra inferior,degenerasi

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 23 Dec 2021 07:49
Last Modified: 02 Apr 2024 05:54
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21441

Actions (login required)

View Item View Item