IMPLEMENTASI PRINSIP ULTIMUM REMEDIUM DALAM KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI DI KEJAKSAAN NEGERI KENDAL

Arianti, Firdha (2021) IMPLEMENTASI PRINSIP ULTIMUM REMEDIUM DALAM KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI DI KEJAKSAAN NEGERI KENDAL. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
cover.pdf

Download (459kB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (102kB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (235kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (609kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (636kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (605kB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (521kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (239kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (339kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (409kB)

Abstract

Penelitian dengan judul Implementasi Prinsip Ultimum Remedium dalam Kasus Tindak Pidana Korupsi di Kejaksaan Negeri Kendal memiliki tujuan untuk memecahkan permasalahan bagaimana implementasi prinsip ultimum remedium dan apa hambatan dalam proses implementasi prinsip ultimum remedium dalam kasus Tindak Pidana Korupsi di Kejaksaan Negeri Kendal. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan yuridis sosiologis yang bertujuan untuk melihat secara langsung upaya yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Kendal untuk mengimplementasikan prinsip ultimum remedium dalam kasus tindak pidana korupsi yang ada di kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan bahan hukum data primer dan sekunder dengan teknik studi observasi, wawancara dan studi kepustakaan, yang diperoleh dalam proses penelitian di Kejaksaan Negeri Kendal. Jika seluruh data telah didapatkan akan dianalisis secara kualitatif atau lebih dikenal dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Prinsip Ultimum Remedium diutamakan dalam menangani kasus tindak pidana korupsi di Kejaksaan Negeri Kendal dengan syarat: jumlah uang yang dikorupsi menurut Peraturan Mahkamah Agung termasuk dalam kategori paling ringan, diberikan tenggang waktu 60 (enam puluh) hari kerja untuk mengembalikan uang yang sudah dikorupsinya. Hambatan yang dialami Kejaksaan Negeri Kendal dalam menerapkan prinsip ultimum remedium itu terdapat kendala internal dan eksternal. Kendala Internal antara lain: kurangnya biaya penanganan, kendala dalam awal proses penyelidikan, asal-usul objek sitaan tindak pidana korupsi, dan kurangnya personil. Sementara kendala eksternal yang dihadapi Kejaksaan Negeri Kendal antara lain: rendahnya dukungan masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, kurang terbukanya masyarakat terkait informasi yang dibutuhkan, kesulitan dalam proses penghadiran saksi, dan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai prinsip ultimum remedium. Kata kunci: Implementasi, Ultimum Remedium dan Tindak Pidana Korupsi

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 12 Jan 2022 03:26
Last Modified: 12 Jan 2022 03:26
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21414

Actions (login required)

View Item View Item