HUBUNGAN ANEMIA DENGAN BANGKITAN PERTAMA KEJANG DEMAM PADA BALITA Studi Observasional Analitik pada Penderita Kejang Demam di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Julinawa, Fara Dilla Sheni (2021) HUBUNGAN ANEMIA DENGAN BANGKITAN PERTAMA KEJANG DEMAM PADA BALITA Studi Observasional Analitik pada Penderita Kejang Demam di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
cover.pdf

Download (995kB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (309kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (330kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (478kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (1MB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (403kB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (503kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (521kB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (532kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (416kB)
[img] Text
bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (310kB)

Abstract

Kejang demam ialah kelainan neurologis yang biasanya banyak menyerang anak-anak tanpa adanya infeksi intrakranial. Kejang demam merupakan jenis kejang yang biasanya dialami anak dengan umur kisaran 6 bulan sampai dengan 5 tahun, dengan paling banyak berumur 18-22 bulan. Anemia terhadap anak sering timbul pada umur 6-59 bulan. Anemia menyebabkan tubuh kekurangan suplai oksigen, sedangkan saat tubuh demam kebutuhan oksigen meningkat sehingga dapat menyebabkan hipoksia pada otak. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain retrospektif case control yang mencakup bangkitan pertama kejang demam sebagai kelompok kasus dan demam tanpa kejang sebgaai kelompok kontrol. Data menggunakan rekam medis rawat inap anak usia 6-59 bulan yang didiagnosis menderita kejang demam dan demam tanpa kejang di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode Januari sampai Desember 2019. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney dan uji Chi Square. Sampel teridiri dari 100 pasien yang dibagi menjadi dua kelompok, 50 anak yang menderita bangkitan pertama kejang demam (kelompok kasus) dan 50 anak demam tanpa kejang (kelompok kontrol). Hasil dari uji Mann Whitney ada perbedaan signifikan antara rata-rata kadar hemoglonin anak yang menderita bangkitan pertama kejang demam 10,71 g/dL dengan anak demam tanpa kejang 11,48 g/dL (p = 0,003). Hasil analisis data uji chi square menunjukkan anak yang kejang demam cenderung mengalami anemia daripada anak yang demam tanpa kejang ( p = 0,005, OR = 3,188, C = 0,270). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang keeratannya lemah antara anemia dengan bangkitan pertama kejang demam pada anak balita. Kata kunci : Anemia, Bangkitan pertama Kejang Demam

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 22 Dec 2021 07:32
Last Modified: 02 Apr 2024 05:58
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21360

Actions (login required)

View Item View Item