Hanif, Muhammad Ikhwan (2021) PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANALGETIK PARASETAMOL INTRAVENA DENGAN KETOROLAK INTRAVENA PADA PASIEN PASKA BEDAH SESAR Studi Eksperimental pada Pasien Paska Bedah Sesar di Rumah Sakit Umum Asy-Syifa Sambi Boyolali. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (221kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (321kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (436kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (1MB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (312kB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (82kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (445kB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (523kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (408kB) |
|
Text
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (298kB) |
Abstract
Nyeri merupakan efek yang terjadi paska bedah sesar. Analgetik merupakan obat yang sering digunakan sebagai penanganan kasus nyeri paska bedah sesar. Parasetamol dan ketorolak merupakan obat analgetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas analgetik parasetamol intravena dengan ketorolak intravena pada pasien paska bedah sesar. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design, menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok parasetamol (P) dan kelompok ketorolak (K). Kelompok (P) diberikan parasetamol 1000 mg intravena, sedangkan kelompok (K) diberikan ketorolak 30 mg intravena. Pengukuran nyeri dilakukan pada jam ke-2, 4, 6, dan 8 menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Hasil penelitian ini diketahui bahwa rerata nilai nyeri yang dinyatakan dalam skala VAS pada kelompok parasetamol lebih rendah dibandingkan kelompok ketorolak. Dari uji Mann Whitney didapatkan hasil bahwa pemberian parasetamol intravena mampu mengurangi rasa nyeri dibandingkan ketorolak intravena. Nilai nyeri pada jam ke-2 kelompok parasetamol lebih rendah dibandingkan kelompok ketorolak dengan perbedaan yang tidak signifikan (p>0.05), sedangkan nilai nyeri pada jam ke-4, 6 dan 8 terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) dimana nilai nyeri kelompok parasetamol lebih rendah. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian parasetamol intravena lebih efektif dibandingkan ketorolak intravena sebagai analgetik pada pasien paska bedah sesar. Kata Kunci: VAS, nyeri, parasetamol, ketorolak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 21 Dec 2021 06:50 |
Last Modified: | 02 Apr 2024 06:04 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21252 |
Actions (login required)
View Item |