Dwi Mahrany, Friana (2021) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN (Studi Putusan Nomor 43/Pid.Sus/2020/PN Kds). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (190kB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (12kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (21kB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (187kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (301kB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (10kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (92kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (481kB) |
Abstract
Anak adalah generasi muda adalah salah satu SDM yang mempunyai potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, karena anak mempunyai peran strategis dan memiliki karakteristik dan sifat khusus, serta membutuhkan pembinaa dan perlindungan dalam upaya penjaminan pertumbuhan serta perkembangan fisik, psikis dan sosialnya secara utuh, selaras, serasi dan seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum pada anak sebagai korban tindak pidana pencabulan dan apa hambatan dan solusi dalam memberi perlindungan hukum pada anak yang jadi korban tinndak pidana pencabulan di Pengadilan Negeri Kudus. Metode penelitiannya menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang sifatnya deskriptif kualitatif. Sumber datanya terdiri atas data sekunder dan primer. Dalam menggumpulkan datanya dilaksanakan menggunakan dua tahapan yakni pengumpulan data primernya yakni dengan hasil wawanccara dan data sekundernya diperoleh dari perpustakaan, jurnal dan situs internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perlindungan hukum pada anak yang menjadi korban tindak pidana pencabulan di Pengadilan Negeri Kudus dalam proses pemeriksaan memberikan perlindungan hukum yaitu didasarkan pada UU No. 11 Tahun 2012 mengenai Sistem Peradilan Pidanan Anak Pasal 19 ayat (1) yaitu identitas anak, anak korban ataupun anak saksi wajib dirahasiakan dalam publikasi di media masa, selain itu masih terkait dengan UU tersebut yaitu pada Pasal 23 ayat (2) yaitu pada saat pemeriksaan, anak korban ataupun saksi wajib didampingi oleh orang tuanya ataupun orang dipercayai anak korban ataupun anak saksi, ataupun pekerja social dalam UU pasal 54 yaitu Hakim memeriksan perkara anak dalam siding yang dinyatakan tertutup untuk public, terkecuali pembacaan amar putusannya. Perlindungan hukum lainnya adalah mendapatkan pendampingan selama pemeriksaan psikologis, karena anak mengalami gangguan psikis sehingga perlu adanya pendampingan terhadap anak agar dapat menghilangkan trauma atas tindak pidana yang telah terjadi. Namun fakta yang terjadi di lapangan masih kurangnya bentuk perlindungan hukum dikarenakan lembaga khusus yang menangani permasalahan yang terjadi pada anak saat ini lembaga tersebut sedang tidak aktif. Kata Kunci: perlindungan hukum, anak, tindak pidana pecabulan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 12 Jan 2022 03:09 |
Last Modified: | 12 Jan 2022 03:09 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21238 |
Actions (login required)
View Item |