Meilina, Nur Fauziah (2021) UJI TOKSISITAS AKUT JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) KAYA VITAMIN D PADA TIKUS WISTAR. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (402kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (529kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (697kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (1MB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (533kB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (146kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (825kB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (564kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (563kB) |
|
Text
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB) |
Abstract
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) kaya vitamin D mengandung protein sitolitik Ostreolysin A dan Pleurotolysin B yang menyebabkan peningkatan MDA pada tikus wistar sehingga mengindikasikan adanya potensi toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi toksisitas jamur tiram putih kaya vitamin D ditinjau dari nilai LD50 dan gejala toksik pada tikus wistar. Penelitian eksperimental dengan rancangan post-test only control group design ini menggunakan 25 ekor tikus betina galur wistar dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol, perlakuan dosis 2000IU(0,0817 g/200gBB), 4000IU(0,1634 g/200gBB), 8000IU(0,3269 g/200gBB), 10000IU(0,4087 g/200gBB). Perlakuan diberikan dalam dosis tunggal kemudian diamati kematian hewan selama 24 jam. Selanjutnya diamati gejala toksik dan berat badan selama 14 hari. Data kematian hewan untuk mengitung nilai LD50 dan data bobot tikus diolah menggunakan uji nonparametrik Kruskal Wallis. Tidak ada kematian tikus dalam 24 jam, sehingga nilai LD50 semu serbuk jamur tiram putih kaya vitamin D >0,4087 gram/200grBB tikus (>10.000IU). Rerata bobot akhir tikus pada hari ke-14 yaitu kelompok kontrol (160±38.079), 2000IU(184±28.810), 4000IU(176±28.810), 8000IU(166±41.593), 10000IU(182±8.367). Hasil uji Kruskal Wallis p=0,181 (p>0,05) menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rerata bobot tikus semua kelompok. Terdapat gejala napas lemah pada kelompok 8000IU (timbul hari ke-5, sembuh hari ke-8), kelompok kontrol (timbul hari ke-12, tidak sembuh sampai hari terminasi), gejala terengah-engah pada 2 ekor tikus kelompok 4000IU (timbul hari ke-2 dan 9, sembuh hari ke-8 dan 13). Penelitian ini menunjukkan serbuk jamur tiram putih dosis 2000IU, 4000IU, 8000IU, 10000IU tidak menimbulkan efek toksik akut. Kata Kunci: Pleurotus ostreatus, uji toksisitas akut, vitamin D, efek toksik, LD50
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 21 Dec 2021 03:31 |
Last Modified: | 21 Dec 2021 04:08 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21171 |
Actions (login required)
View Item |