AHMADA, ABDULLAH ASYIQ (2021) STUDI ANALISIS MADZHAB SYAFI’I TENTANG WALI FASIQ DALAM PERNIKAHAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PRAKTEK PERNIKAHAN DI INDONESIA. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (651kB) |
|
Text
PERNYATAAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (663kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (845kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (926kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (952kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (549kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (577kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (2MB) |
Abstract
Wali dalam pernikahan memiliki kedudukan yang penting sehingga ada beberapa kriteria untuk menjadi wali nikah. Terkait dengan sifat manusia, ada banyak faktor yang menjadikan seseorang melakukan perbuatan tercela. Seperti kurangnya ilmu agama baik yang bersifat ubudiyah maupun ta’abbudiyah. sifat fasiq merupakan salah satu sifat tercela yang dimurka Allah Swt yang masih ditanyakan kaitannya dengan melakukan perintah Allah yang bersifat ta’abbudiyah. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana keabsahan status wali fasiq menurut madzhab Syafi’i serta mengetahui bagaimana relevansi keabsahannya terhadap hukum perkawinan Islam yang berlaku di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan hermeneutik. Sumber data primer yang digunakan adalah kitab al-Ḥawi al-Kabir sebuah karya Ali bin Muhammad bin Habib al-Mawardi, Bugyatul-Mustarsyidin karya Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain al-Masyhur, kitab Fatḥ ul-Mu’in karya Syekh Zain ad-Din al-Malibari, kitab Ḥasyiyah al-Syaikh Ibrahim al-Bayjuri karya Syekh Ibrahim al-Bayjuri. sedangkan sumber data sekunder adalah adalah memuat teks-teks yang ada kaitannya atas masalah wali dalam pernikahan sebagai bahan penunjang dalam penulisan ini seperti kitab, buku, jurnal dan lain-lain. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan tekknik analisis data dan analisis kontekstual. Hasil temuan penelitian adalah madzhab Syafi’i mayoritas ulamanya meliputi Imam Syafi’i, al-Mawardi, Zainuddin bin ‘Abdul ‘Aziz al-Malibari dan lain-lainnya, berpendapat bahwa seorang fasiq tidak mempunyai hak menjadi wali nikah, dengan alasan lebih mendahulukan sikap iḥtiyaṭ tinggi dalam setiap pengambilan hukum. Sedangkan sebagian ulama madzhab Syafi’i salah satunya Imam Gazali berpendapat bahwa orang fasiq berhak menjadi wali terhadap anaknya, dengan alasan perbuatan maksiat sudah merajalela di tengah masyarakat. Relevansi perkawinan di Indonesia syarat adil bagi wali nikah tidak ada penekanan, hal demikian sesuai dengan pendapat sebagian ulama Madzhab Syafii, dan pasal 20 ayat (1) yang tidak menjadikan adil sebagai syarat dalam perwalian,. Kata Kunci: Wali Fasiq, Madzhab Syafi’i, Pernikahan di Indonesia
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Agama Islam Fakultas Agama Islam > Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah) |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 07 Jan 2022 07:13 |
Last Modified: | 07 Jan 2022 07:13 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21143 |
Actions (login required)
View Item |