EFEKTIVITAS SEKRETOME SEL PUNCA MESENKIMAL TERHADAP JUMLAH MELANIN DAN KOLAGEN (Studi In Vivo Pada Tikus Galur Wistar Model Hiperpigmentasi Yang Dipapar Sinar UVB)

Kartikasari, Novia (2021) EFEKTIVITAS SEKRETOME SEL PUNCA MESENKIMAL TERHADAP JUMLAH MELANIN DAN KOLAGEN (Studi In Vivo Pada Tikus Galur Wistar Model Hiperpigmentasi Yang Dipapar Sinar UVB). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
cover.pdf

Download (506kB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (229kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (277kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (345kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (762kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (320kB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (539kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (803kB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (340kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (316kB)
[img] Text
bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
bab 6.pdf
Restricted to Registered users only

Download (293kB)

Abstract

Latar belakang: Radiasi UVB merupakan faktor utama penyebab hiperpigmentasi. sekretom MSC mengandung soluble molecule bioaktif seperti gwoth factor dan sitokin anti-inflamasi yang mampu memperbaiki dan menginduksi regenerasi kulit. Namun, peran sekretom terhadap melanin dan kolagen hingga saat ini masih belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel hypMSC-Scr terhadap kadar IL-10, jumlah melanin, jumlah kolagen dan ekspresi tyrosinase pada kulit tikus model hiperpigmentasi yang diinduksi paparan sinar UVB. Metode: Penelitian eksperimental dengan post test control group. Kelompok UV-, UV+, UVG, UV100 dan UV200 masing-masing dilukai UVB selama 6 kali dalam 14 hari dengan 302 nm dengan MED 390 mJ/cm2, sedangkan UV- tidak menerima paparan UVB. pada UV100 diberi gel hypMSC-Scr 100 uL dan UV200 diberi gel hypMSC-Scr 200 uL setiap hari selama 14 hari, sedangkan UVG menerima base gel. Pada hari ke 14 dilakukan terminasi dan dianalisis IL-10 menggunakan qRT-PCR, melanin dan kolagen dianalisis menggunakan pewarnaan spesifik, sedangkan tirosinase menggunakan IHC. Hasil: Analisa kadar IL-10 menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan uji Post Hoc LSD. Hasil uji beda kadar IL-10 menunjukan perbedaan bermakna (p<0,05). Ekspresi Tyrosinase dan melanin menunjukan penurunan ekspresi pada kelompok perlakuan, sedangkan kadar kolagen juga mengalami penurunan seiring dengan peningkatan dosis pemberian. Kesimpulan: Pemberian gel hypMSC-Scr berpengaruh secara bermakna terhadap kecepatan penurunan proses hiperpigmentasi. Kata Kunci: Tirosinase, IL-10, kolagen, melanin, hiperpigmentasi

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Kedokteran
Pascasarjana > Magister Biomedik
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 15 Dec 2021 07:08
Last Modified: 15 Dec 2021 07:08
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/20860

Actions (login required)

View Item View Item