PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORGAN TUBUH MANUSIA PADA BARESKRIM POLRI (STUDIKASUS LAPORAN POLISI Nomor : LP/43/I/2016/BARESKRIMTANGGAL 13 JANUARI 2016)

PUTRAWAN, YEREMIAS TONY (2020) PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORGAN TUBUH MANUSIA PADA BARESKRIM POLRI (STUDIKASUS LAPORAN POLISI Nomor : LP/43/I/2016/BARESKRIMTANGGAL 13 JANUARI 2016). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
cover.pdf

Download (509kB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (197kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (333kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (338kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (642kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (563kB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (687kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (339kB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis pelaksanaan penyidikan tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia yang dilakukan oleh Bareskrim Polri, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penyidikan tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia yang dilakukan oleh Bareskrim Polri, untuk mengetahui upaya Kepolisian dalam menanggulangi perdagangan organ tubuh manusia dan faktor penghambat Kepolisian dalam menanggulangi perdagangan organ tubuh manusia. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis normatif dan yuridis sosilogis, spesifikasi dalam penelitian adalah deskriptis analistis, metode populasi dan sampling ialah seluruh obyek atau seluruh gejala atau seluruh kejadian atau seluruh unit yang akan diteliti, teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan wawancara, analisa data yang digunakan bersifat kualitatif. Hasil penelitian : Pelaksanaan penyidikan tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia yang dilakukan oleh Bareskrim Polri merupakan kasus yang pertama kali dilaksanakan. Pelaksanaan penyidikan ini sesuai dengan perkap no. 14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Penyidikan, dimana dalam prosesnya penyidik tidak mengalami kendala apapun dalam penangkapan pelaku, karena dalam proses penyidikannya penyidik memperoleh informasi yang lengkap dari korban serta dengan menggunakan teknik evident triangle diperoleh alat bukti yang selanjutnya dipergunakan untuk menjerat pelaku tersebut.Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penyidikan tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia yang dilakukan oleh Bareskrim Polri dibedakan menjadi dua yaitu:Faktor pendukung berasal dari:Kekuatan penegak hukum yang memiliki jumlah personil yang cukup serta profesionalitas kerja yang tinggi,Dukungan masyarakat dalam pengungkapan tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia sebagaimana diwujudkan dalam bentuk pemberian informasi kepada penyidik.Faktor penghambat berasal dari:Lemahnya pengaturan hukum atas tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia,Ketersediaan sarana dan prasarana yang minim,Kondisi kebudayaan masyarakat, dimana masyarakat memiliki kesadaran dan pengetahuan yang rendah tentang tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia serta dampak negatif dari perdagangan organ tubuh manusia tersebut.Upaya Kepolisian untuk menanggulangi perdagangan organ yaitu melakukan pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia dengan menjalankan strategi fungsi represif, yaitu berupa pemidanaan dengan ancaman hukuman yang paling berat. Faktor penghambat yaitu faktor hukum, penegak hukum, sarana prasaran, masyarakat dan kebudayaan. Kata-kata kunci : Penyidikan, Tindak Pidana, Perdagangan, Organ Tubuh Manusia

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 18 Oct 2021 07:46
Last Modified: 18 Oct 2021 07:46
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/20474

Actions (login required)

View Item View Item