PERANAN VISUM ET REPERTUM SEBAGAI UPAYA PEMBUKTIAN PADA TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Blora)

Sukaryono, Lilik Eko (2020) PERANAN VISUM ET REPERTUM SEBAGAI UPAYA PEMBUKTIAN PADA TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Blora). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
cover.pdf

Download (500kB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (206kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (206kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (309kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (402kB)
[img] Text
publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (84kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (666kB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (494kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (205kB)

Abstract

Keterangan dari dokter tertuang secara tertulis dalam bentuk surat hasil pemeriksaan medis yang disebut Visum et Repertum. Sebagaimana dinyatakan dalam penjelasan Pasal 186 KUHAP. Visum et repertum juga dapat digolongkan sebagai alat bukti surat, karena sesuai fungsi dalam pembuktian yang menyatakan bahwa visum et repertum adalah laporan tertulis, yaitu sesuai dengan Pasal 187 KUHAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis: (1) aturan perundang-undangan terhadap peranan visum et repertum dalam upaya pembuktian tindak pidana penganiayaan, (2) peranan visum et repertum sebagai alat bukti dalam pelaksanaan peradilan perkara penganiayaan di Pengadilan Negeri Blora, (3) hambatan-hambatan dan solusinya yang terjadi dalam pembuktian berupa visum et repertum pada kasus tindak pidana penganiayaan. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau dari sumber pertama dan belum diolah oleh pihak lain. Sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Visum et Repertum dibuat berdasarkan Undang-Undang yaitu Pasal 120, 179 dan 133 KUHAP dan dokter dilindungi dari ancaman membuka rahasia jabatan meskipun Visum et Repertum dibuat dan dibuka tanpa izin pasien, asalkan ada permintaan dari penyidik dan digunakan untuk kepentingan peradilan, (2) Peranan Visum et Repertum pada kasus penganiayaan dalam putusan perkara nomor 184/Pid.B/2018/PN Bla yang mana hakim menimbang pada unsur dalam Bab XX tentang Penganiayaan Pasal 351 ayat (1) KUHPidana yang mana unsur melakukan penganiayaan bahwa akibat tersebut dalam hal ini adalah perasaan tidak enak, rasa sakit atau luka, yang berdasarkan pada alat bukti berupa Visum et Repertum pada tubuh korban, (3) Hambatan dalam pembuktian berupa visum et repertum pada kasus tindak pidana penganiayaan dan dengan solusi dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut antara lain Kualifikasi luka berdasarkan kebutuhan hukum membingungkan untuk seorang dokter, Standarisasi dari penentuan derajat luka yang akan dituangkan pada Visum et Repertum, Ketentuan penandatanganan surat visum et repertum oleh dokter, Permintaan visum et repertum yang kurang/tidak Iengkap Surat Permintaan Visum (SPV) datang terlambat. Kata Kunci: Visum et Repertum, Pembuktian, Tindak Pidana Penganiayaan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 14 Oct 2021 07:18
Last Modified: 14 Oct 2021 07:18
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/20445

Actions (login required)

View Item View Item