PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK METANOL, FRAKSI LARUT DAN TAK LARUT N-HEKSAN BUAH PARIJOTO (Medinilla speciosa Blume) TERHADAP DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS DAN JUMLAH SPERMATOSIT PRIMER TIKUS JANTAN GALUR Sprague dawley

Anggraeni, Yunita Dwi (2020) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK METANOL, FRAKSI LARUT DAN TAK LARUT N-HEKSAN BUAH PARIJOTO (Medinilla speciosa Blume) TERHADAP DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS DAN JUMLAH SPERMATOSIT PRIMER TIKUS JANTAN GALUR Sprague dawley. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
COVER.pdf

Download (851kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (85kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (150kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (178kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (436kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (228kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (845kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (93kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (199kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
PUBLIKASI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (102kB)

Abstract

Kejadian infertilitas pada pria salah satunya dipengaruhi oleh keberhasilan proses spermatogenesis. Terjadinya gangguan spermatogenesis menyebabkan penurunan jumlah sel-sel spermatogenik dan penurunan kualitas sperma. Berkurangnya jumlah sel – sel spermatongenik berpengaruh terhadap ukuran diameter tubulus seminiferus, dimana tubulus seminiferus merupakan saluran dihasilkannya spermatozoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak metanol, fraksi larut dan tak larut n-heksan buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) terhadap diameter tubulus seminiferus dan jumlah spermatosit primer tikus Sprague dawley. Penelitian dilakukan dengan rancangan post test only control group design, menggunakan 24 ekor tikus jantan galur Sprague dawley usia 2-3 bulan dengan BB 200-300 gram terbagi 6 kelompok. Kelompok I (normal), II (esktrak), III (fraksi larut n-heksan) dan IV (fraksi tak larut n-heksan) masing-masing diberikan pada dosis 500mg/KgBB per oral selama 14 hari. Pengamatan diameter tubulus seminiferus dilakukan pada hari ke-15 menggunakan mikroskop perbesaran 100x sedangkan spermatosit primer 400x dengan 5 lapang pandang. Analisis menggunakan Kruskal Wallis dan dilanjutkan Mann-Whitney. Hasil penelitian terdapat perbedaan bermakna antar tiap kelompok. Rerata diameter tubulus seminiferus kelompok I, II, III dan IV secara berturut-turut sebesar 260±15,02; 322,9±2,35; 291,55±26,39 dan 330,79±9,06 sedangkan rerata jumlah sel spermatosit primer masing-masing sebesar 26±0,9; 32±1; 28±0,92 dan 38±3,11. Kesimpulan penelitian bahwa ekstrak metanolik, fraksi larut dan tak larut n-heksan buah Parijoto dosis 500 mg/kgBB memiliki pengaruh terhadap peningkatan diameter tubulus seminiferus dan jumlah sel spermatosit primer. Peningkatan tertinggi terdapat pada kelompok IV (fraksi tak larut n-heksan 500mg/KgBB) Kata kunci: Ekstrak Metanolik Buah Parijoto, Fraksi Larut N-heksan, Fraksi Tak Larut n-heksan, Diameter Tubulus Seminiferus, Spermatosit Primer.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Farmasi > Farmasi
Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 15 Apr 2021 07:18
Last Modified: 15 Apr 2021 07:18
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/19563

Actions (login required)

View Item View Item