Sausan, Alifah (2020) KEDUDUKAN HAK WARIS ANAK TIRI DALAM PERKAWINAN SAH MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (943kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (121kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (436kB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (193kB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (851kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (7MB) |
|
Text
pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) |
Abstract
Kewarisan dalam Islam mendapat perhatian besar, karena pembagian warisan sering menimbulkan akibat-akibat yang tidak menguntungkan bagi keluarga yang ditinggal mati pewarisnya. Naluri manusia yang mencintai harta benda tidak jarang memotivasi seseorang untuk menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan harta benda tersebut, termasuk didalamnya terhadap harta peninggalan pewarisnya sendiri. Pada dasarnya yang dapat menjadi ahli waris adalah orang yang mempunyai hubungan darah dengan pewaris, atau memiliki hubungan perkawinan dengan pewaris (suami atau istri pewaris). Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yaitu pengertian dan kedudukan hak waris anak tiri dalam hukum waris Islam dan cara mendapatkan bagian hak waris anak tiri dalam hukum waris Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mengkaji, dan menganalisis tentang definisi, kedudukan dan cara anak tiri mendapatkan bagian hak waris dalam hukum waris Islam. Metode pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif . Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Sumber data penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapatkan dari hasil wawancara dan data sekunder didapat dari bahan-bahan hasil studi kepustakaan, untuk kemudian dianalisa secara kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini diantaranya, pengertian anak tiri adalah anak bawaan suami atau istri yang bukan hasil perkawinan dengan istri atau suami yang sekarang. Kedudukan anak tiri dalam hukum waris Islam bukan merupakan golongan ahli waris dari Ayah sambungnya. Akan tetapi bukan berarti anak tiri tidak bisa mendapatkan warisan sama sekali. Anak tiri atau anak bawaan tidak secara langsung terhubung dengan orang tua tiri-nya. Namun saat setelah terjadi perkawinan yang sah, maka secara hukum anak tiri atau anak bawaan telah memiliki hubungan hukum dengan keluarga baru-nya. Adanya hubungan hukum menimbulkan akibat hukum atas keberadaan anak tiri bagi ibu dan ayah tiri dalam menerima warisan. Kata kunci : Anak Tiri, Hukum Islam, Waris
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 29 Mar 2021 06:24 |
Last Modified: | 29 Mar 2021 06:24 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/19099 |
Actions (login required)
View Item |