Fauzi, Muhammad Salim (2019) Rekonstruksi Lex Tampus Delicti Hukum Pidana Nasional Dalam KUHP Berbasis Nilai Keadilan Pancasila. Doctoral thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (823kB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (115kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (190kB) |
|
Text
publikasi.pdf Download (554kB) |
|
Text
bab I.pdf Download (544kB) |
|
Text
bab - II.pdf Restricted to Registered users only Download (518kB) |
|
Text
bab - III.pdf Restricted to Registered users only Download (655kB) |
|
Text
bab - IV.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB) |
|
Text
bab - V.pdf Restricted to Registered users only Download (789kB) |
|
Text
bab - VI.pdf Restricted to Registered users only Download (192kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (230kB) |
Abstract
Penelitian disertasi ini bertujuan: 1) mengidentifikasi dan menganalisis ide dasar/konsep dasar pengaturan asas lex tempus delicti hukum pidana dalam KUHP saat ini; 2) mengidentifikasi dan menganalisis kelemahan-kelemahan lex tempus delicti dalam KUHP; 3) membuat rekonstruksi ideal lex tempus delicti hukum pidana nasional berbasis nilai-nilai Pancasila. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian hukum normatif, yakni terhadap asas-asas hukum pidana dalam KUHP, khususnya lex tempus delicti Penelitian perbandingan hukum untuk mendukung penelitian normatif, yakni penelitian hukum pidana negara lain. Metode pendekatan penelitian : hermeneutik, peraturan perundang-undangan dan konseptual. Spesifikasi penelitian eksploratif dan deskriptif analitis. Analisis data dilakukan dengan metode analisis kualitatif induktif. Hasil penelitian : 1) Pengaturan tempus delicti di dalam KUHP tidak mampu dijadikan dasar hukum untuk mengatasi problem kejahatan dan tuntutan keadilan. 2) Kelemahan-kelemahan asas-asas lex tempus delicti dalam KUHP adalah : a. Didasarkan pada nilai-nilai filosofi dan sosial yakni individual negara Barat. b. Kelemahan lex tempus delicti : Pemberlakuan prinsip nonretroaktif tidak berlaku mutlak; Ketidakpastian asas lex tempus delicti dalam makna kata “perubahan perundang-undangan”; Orientasi pengecualian asas nonretroaktif hanya bagi kepentingan oknum pelaku; Ketidak-jelasan kapan waktu perubahan undang-undang dapat diberlakukan; c. Penentuan lex tempus delicti terjadinya tindak pidana belum ada; d. Kelemahan lex tempus delicti dalam perundangundangan di luar KUHP : dalam UU ITE tidak diatur secara jelas; dalam Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat tidak menguntungkan pelaku anak. 3) Rekonstruksi lex tempus delicti dalam KUHP berbasis nilai keadilan Pancasila : a. Rekonstruksi Nilai : Mengintegrasikan nilai-nilai keseimbangan dan keadilan Pancasila yaitu moral-religius, humanistik dan kemasyarakatan (nasionalistik dan keadilan sosial). b. Rekonstruksi Norma : melaksanakan rekonstruksi Pasal 1 dan Pasal 2 KUHP. Implikasi teoritis penelitian : Teori baru yaitu “Teori Kemanusiaan dan Keadilan Pancasila”. Nilai kemanusiaan dan Keadilan Pancasila dimaknai adanya ketentuan yang mengandung asas-asas Hukum Pidana Nasional yang menetapkan batas-batas berlakunya asas tempus delicti. Implikasi praktis penelitian: Pemerintah bersama DPR RI segera menyelesaikan program legislasi nasional khususnya rekonstruksi norma berupa pembaharuan asas-asas yang tekandung dalam Bab I KUHP sesuai nilai kemanusiaan dan keadilan Pancasila. Kata kunci : Lex Tempus Delicti, Hukum Pidana Nasional, KUHP, Keadilan, Pancasila.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Pascasarjana > Program Doktor Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 10 Mar 2020 06:23 |
Last Modified: | 10 Mar 2020 06:23 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/17263 |
Actions (login required)
View Item |