PENGARUH INTENSITAS GORESAN TAHNIK KURMA (Phoenix dactylifera) TERHADAP PERSENTASE 〖CD4〗^+ Darah Studi Eksperimental pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar Neonatus

Patria, Ardo Darma (2019) PENGARUH INTENSITAS GORESAN TAHNIK KURMA (Phoenix dactylifera) TERHADAP PERSENTASE 〖CD4〗^+ Darah Studi Eksperimental pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar Neonatus. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
COVER.pdf

Download (928kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (201kB)
[img] Text
Publikasi.pdf

Download (253kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (291kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (180kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (341kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (657kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (303kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (399kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (195kB)

Abstract

Stimulasi untuk kematangan dan perkembangan sistem imun pada neonatus cukup penting, salah satu tindakan yang dapat memodulasi berkembangnya sistem imun adalah tahnik. Tahnik melibatkan tindakan memberikan sensasi goresan dengan intensitas tertentu yang juga mentransfer mikrobioma oral diharapkan mampu memodulasi sistem imun. Penelitian yang menliti tantang pengaruh tahnik dengan peningkatan dan diferensiasi sistem imun belum banyak diteliti. Penelitian ini mengetahui adanya pengaruh intensitas goresan tahnik kaitannya dengan jumlah limfosit 〖CD4〗^+ pada darah bayi tikus neonatus. Penelitian ini merupakan penelitian in vivo dengan jenis penelitian Post test only control group design. Penelitian menggunakan 36 ekor bayi tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) neonatus. Semua disusui induk masing-masing yang terbagi 6 kelompok yaitu K0 (tanpa tahnik diterminasi hari ke 0), K8 (tanpa tahnik diterminasi hari ke 8), P1 dan P2 ditahnik kurma, P1(intensitas ringan), P2 (intensitas kuat), P3 dan P4 Digores tanpa kurma, P3 (intensitas ringan) dan P4 (intensitas kuat), P1, P2, P3 dan P4 duterminasi hari ke-8. Setelah diterminasi, kemudian sample darah dilakukan penghitungan jumlah limfosit 〖CD4〗^+ dan dianalisis dengan uji One Way Anova. Dalam penelitian ini didapatkan rerata persentase limfosit 〖CD4〗^+darah antara kelompok K0 (34,06%); K8 (41,0%); P1 (28,96%); P2 (44,08%); P3 (39,08%) dan P4 (40,60%) dengan perbedaan yang signifikan atau bermakna p=0,029 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh jumlah limfosit 〖CD4〗^+ pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan tahnik kurma pada tikus bayi baru lahir. Kata Kunci : Tahnik, Kurma, 〖CD4〗^+, Limfosit, APC

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 24 Feb 2020 02:55
Last Modified: 24 Feb 2020 02:55
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/16399

Actions (login required)

View Item View Item