Feviansyah, Al-Afifka (2019) PENGARUH PEMBERIAN ISOFLAVON SECARA ORAL TERHADAP KADAR TNF α, C-REAKTIVE PROTEIN (CRP) DAN JUMLAH SEL BUSA (FOAM CELL) PADA TIKUS JANTAN SINDROM METABOLIK. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
COVER.pdf Download (650kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (238kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (464kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (357kB) |
|
Text
Publikasi.pdf Download (3MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (772kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (347kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (333kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (366kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (796kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (323kB) |
Abstract
Latar Belakang: Sindrom metabolik merupakan gejala yang ditandai oleh obesitas sentral. Peningkatan obesitas sentral menunjukan adanya peningkatan kadar TNF-α yang di sekresi jaringan adiposa dan membentuk c-reaktive protein (CRP) di hati. Selain itu c-reaktive protein (CRP) memudahkan terbentuknya sel busa dari LDL. Isoflavon merupakan senyawa bioaktif sebagai antioksidan melalui dua cara yaitu mendonorkan ion hydrogen dan sebagai scavenger. Tujuan: penelitian untuk mengetahui. pengaruh pemberian isoflavon secara oral terhadap Kadar TNF α, C-reaktive protein (CRP) dan Jumlah Sel Busa pada tikus jantan sindrom metabolik. Metode: Penelitian ekperimental dengan desain penelitian post test only control grup design. Jumlah sampel 18 ekor tikus jantan wistar, dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol tikus sindrom metabolik diberi aquades 0,5 cc, kelompok perlakuan tikus sindrom metabolik diberi isoflavon oral dosis 750mg/gBB tikus/hari selama 2 minggu dan 4 minggu. Pemberian isoflavon dilakukan selama 2 minggu dan 4 minggu kemudian pada hari ke 29 di obervasi. Kadar TNF α, C-reaktive protein (CRP) di ukur menggunakan metode ELISA dan jumlah sel busa di ukur dengan perwanaan HE. Hasil: analisa data one way anova bahwa kadar TNF α , C-reaktive protein (CRP) , dan jumlah sel busa ada perbedaan secara signifikan P< 0,05 pada kelompok kontrol, perlakuan I , dan perlakuan 2. Kemudian dilanjutkan dengan Post Hoc LSD menunjukan bahwa TNF α , C-reaktive protein (CRP) , dan jumlah sel busa ada perbedaan secara signifikan P< 0,05 dan kelompok P2 lebih rendah dibandingkan kelompok P1 dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Pemberian isoflavon secara oral dengan dosis 750mg/gBB tikus/hari selama 4 minggu mampu menurunkan Kadar TNF α, C-reaktive protein (CRP) dan Jumlah Sel Busa pada tikus jantan sindrom metabolik. Kata kunci : sindrom metabolik, isoflavon, kadar TNF-a, c-reaktive protein (CRP), jumlah sel busa
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Magister Biomedik |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Feb 2020 02:50 |
Last Modified: | 24 Feb 2020 02:50 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/16376 |
Actions (login required)
View Item |