WIBOWO, ADI (2019) Upaya Mewujudkan Keadilan Substansial Yang Dilakukan Polda DIY Dalam Menindak Kenakalan Anak Yang Berbentuk Tindak Pidana Penganiayaan Dengan Cara Klitih. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover_.pdf Download (625kB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (167kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (164kB) |
|
Text
publikasi.pdf Download (235kB) |
|
Text
bab I.pdf Download (319kB) |
|
Text
bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (344kB) |
|
Text
bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (321kB) |
|
Text
bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (223kB) |
Abstract
Tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh anak di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan cara “klitih” sangat mengkhawatirkan. Tindak pidana ini ternyata berdampak membahayakan bagi nyawa orang. Korban yang dijadikan target tidaklah ditentukan terlebih dahulu, sehingga berlandaskan fenomena ini dapat diketahui bentuk upaya penegakan hukum yang dilakukan Polda DIY dalam penanganan kenakalan anak berupa penganiayaan dengan cara “klitih”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bentuk kebijakan yang dilakukan Polda DIY dalam menekan kenakalan anak berupa penganiayaan dengan cara“klitih, pelaksanaan kebijakan Polda DIY dalam penindakan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan anak dengan cara “klitih”, serta mengetahui makna keadilan substansial dalam pelaksanaan kebijakan dalam penindakan terhadap anak yang melakukan tindak pidana penganiayaan dengan cara “klitih”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis empiris. Spesifikasi penelitian yang penulis gunakan yakni deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian, observasi langsung dan pencatatan dokumen. Permasalahan penelitian ini dianalisis dengan teori kebijakan, teori penegakan hukum, teri bekerja hukum di masyarakat dan teori keadilan. Hasil penelitian yang dihasilkan pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh Polda DIY dalam kasus penganiyaan yang bermodel “klitih” dilakukan dengan menerapkan pasal pada KUHP, dengan pertimbangan melihat kondisi korban dan dasar yuridisnya yaitu Pasal 351 KUHP. Penerapan ini didasarkan apabila dalam proses penegakan hukum keadaan korban sesuai dengan Pasal 351 Ayat (1) dan (2) yaitu luka ringan dan berat, maka pelaksanaan diversi dapat dilanjutkan, namun jika korban tersebut kondisinya sebagaimana terdapat Pasal 351 KUHP Ayat (3) maka pelaksanaan diversi tidak dapat dilakukan. Pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh Polda DIY dalam penyelesian kasus penganiayaan dengan model “klitih” tidak bisa terselesaikan hanya menggunakan penerapan diversi atau dengan penerapan ancaman menggunakan Pasal 351 KUHP, karena masih banyak ditemui pelaku yang menutupi peristiwa tersebut. Perwujudan keadilan substansial terhadap anak yang melakukan tindak pidana penganiayaan dengan cara “klitih” dilakukan dengan memberlakukan KUHP apabila kondisi korban tersebut memang dianggap parah atau meninggal dunia, namun demikian prsoses secara formil dalam pengungkapannya tetap menggunakan UndangUndang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak karena pada intinya dalam KUHP dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak hukum positif yang saling melengkapi satu dengan lainnya. Kata Kunci: Keadilan Subtansial, Penganiayaan, Anak Pelaku Tindak Pidana, Klitih
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Feb 2020 02:18 |
Last Modified: | 24 Feb 2020 02:18 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/16311 |
Actions (login required)
View Item |