PRAWIRA, MUHAMMAD REZA (2019) PENERAPAN METODE AGE REPLACEMENT UNTUK MENGURANGI DOWNTIME TOOL PADA CYLINDER LINER LINE DI DEPARTEMEN MACHINING PT. KUBOTA INDONESIA. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
ABSTRAK.pdf Download (84kB) |
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
Publikasi.pdf Download (770kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (305kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (143kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (25MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (393kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (894kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (80kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Departemen machining PT. Kubota Indonesia memiliki 8 line yang akan memproses blank part dari sub contractor yang nantinya menjadi finish part dan akan dirakit di departemen assembling. Line tersebut yaitu cylinder head line, gear case line, flywheel line, cylinder liner line, bracket rocker arm line, crankcase OLD line, crankcase NEW line, crank shaft line. Semua line pada departemen machining memiliki komponen tool. Penggantian tool di PT. Kubota Indonesia belum menggunakan penjadwalan, sehingga dapat meningkatkan downtime. Frekuensi penggantian terbanyak ada pada cylinder liner line yang pada bulan April – Juni 2018 memiliki penggantian sebanyak 1254 unit, selain itu cylinder liner line juga memiliki downtime tertinggi yaitu sebesar 7243,94 menit. Metode yang digunakan untuk menentukan penjadwalan penggantian tool adalah age replacement dengan kriteria minimasi downtime, metode availability, dan metode reliability. Metode age replacement menentukan umur optimal dimana penggantian pencegahan harus dilakukan sehingga dapat mengurangi downtime. Data historis kerusakan tool cylinder liner line digunakan untuk menentukan tool kritis. Tool kritis pada cylinder liner line adalah tool OP6 H1, OP6 H2, OP2 L3, OP1 L1, dan OP5 B1. Selanjutnya dihitung nilai TTF (Time To Failure) dan TTR (Time To Repaire), kemudian dilakukan identifikasi distribusi dari tiap tool, setelah itu melakukan perhitungan parameter dari distribusi terpilih, melakukan perhitungan MTTF (Mean Time To Failure) dan MTTR (Mean Time To Repaire). Selanjutnya menentukan penjadwalan penggantian tool menggunakan age replacement dengan kriteria minimasi downtime. Dari perhitungan tersebut menghasilkan penggantian tool untuk tool OP1 L1 diganti ketika telah beroperasi 200 menit, tool OP2 L3 diganti setelah beroperasi 200 menit, tool OP5 B1 diganti setelah beroperasi 250 menit, tool OP6 H1 diganti setelah beroperasi 200 menit, tool OP6 H2 diganti setelah beroperasi 250 menit. Sedangkan total downtime sebelum penerapan metode age replacement sebesar 3612,636 menit, untuk total downtime setelah penerapan age replacement sebesar 3240,45. Sehingga terjadi penurunan total downtime yaitu sebesar 372,177 atau 10%. Setelah itu dilakukan perhitungan menggunakan metode availability pada tool kritis, nilai availability tool mendekati angka 1 yang berarti semakin baik keadaan tool tersebut untuk beroperasi sesuai fungsinya. Dan terakhir dilakukan perhitungan menggunakan metode reliability pada tool kritis yang didapatkan nilai reliability setelah penerapan age replacement lebih besar dari sebelum penerapan age replacement, dimana semakin tinggi nilai reliability suatu tool maka semakin kecil pula kemungkinan kerusakan yang akan terjadi pada komponen tersebut. Kata Kunci : PT. Kubota Indonesia, Tool, Downtime, MTTR, MTTF, Age Replacement, Availability, Reliability
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 18 Feb 2020 07:29 |
Last Modified: | 18 Feb 2020 07:29 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/16132 |
Actions (login required)
View Item |