Kumalaratri, Giosita (2019) PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGANI PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH PENGIDAP PENYAKIT KLEPTOMANIA (Studi di Kepolisian Sektor Semarang Barat). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
Cover.pdf Download (489kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (59kB) |
|
Text
Publikasi.pdf Download (136kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (90kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (19kB) |
|
Text
Bab I.pdf Download (196kB) |
|
Text
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) |
|
Text
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) |
|
Text
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (13kB) |
Abstract
Kleptomania merupakan gangguan impuls yang mendorong seseorang untuk melakukan pencurian. Pencurian dilakukan bertujuan untuk memuaskan hasrat pribadi si penderita. Kasus hukum yang melibatkan seseorang dengan gangguan impuls memerlukan penanganan khusus, terkait dengan pelaku yang dapat dikatakan bebas hukum. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Peran Kepolisian dalam Menangani Pelaku Tindak Pidana Pencurian yang Dilakukan oleh Pengidap Kleptomania”. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Yuridis Empiris dengan spesifikasi deskriptif analisis dan memperhatikan tinjauan terhadap Kitab Undang Undang Hukum Pidana dengan sumber data primer dan sekunder. Penulis menggunakan Metode Pengumpulan Data melalui Wawancara dan Observasi ke Kantor Kepolisian Sektor Semarang Barat sebagai data primer dan menggabungkannya dengan data sekunder yaitu Peraturan Perundang-undangan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: 1. Peran Kepolisian dalam Menangani Pelaku Tindak Pidana Pencurian yang Dilakukan oleh Pengidap Penyakit Kleptomania, yang berawal dari seringnya laporan masyarakat terkait pencurian yang dilakukan oleh pelaku pengidap penyakit kleptomania. Kepolisian menjunjung tinggi tugasnya sebagai penegak hukum yaitu menampung laporan dari masyarakat yang menurut masyarakat hal tersebut meresahkan. dalam penyidikan terkait, kepolisian menemukan fakta bahwa pelaku pernah berkonsultasi ke ahli jiwa. Namun banyaknya laporan dari masyarakat sehingga dinilai dapat dipidana sesuai dengan Pasal 363 ayat (1). Hal tersebut bertentangan dengan Pasal 44 tentang penghapusan, pengurangan atau pemberatan pidana. karena kleptomania merupakan gangguan mental sehingga tidak dapat dimintai pertanggungjawaban. 2. Hambatan yang Dihadapi Kepolisian dalam Menangani Pelaku Tindak Pidana Pencurian yang Dilakukan oleh Pengidap Penyakit Kleptomania. a. Kendala penanganan; Kendala pelaku; Kendala masyarakat; Kendala waktu. Kata Kunci: kepolisian,tindak pidana, pencurian, kleptomania
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Jan 2020 07:11 |
Last Modified: | 24 Jan 2020 07:11 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/15512 |
Actions (login required)
View Item |