MARDHANI, KUSNIAR REZZA (2019) ANALISA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UNTUK PERBAIKAN LINGKUNGAN KERJA FISIK PADA DEPARTEMEN PRODUKSI DI PT. BARATA INDONESIA (PERSERO) PABRIK TEGAL. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
Cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (12kB) |
|
Text
Publikasi.pdf Download (64kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (185kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (127kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Download (4MB) |
|
Text
Bab I.pdf Download (139kB) |
|
Text
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (567kB) |
|
Text
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) |
|
Text
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (132kB) |
|
Text
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
PT. Barata Indonesia (Persero) Pabrik Tegal merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa Engineering Procurement & Construction(EPC), pengecoran dan manufaktur. Berlokasi di Jl. Pemuda No.7, Kota Tegal, Jawa Tengah, perusahaan tersebut memberikan pelayanan produk dan jasa yang lebih kompetitif dalam hal kualitas guna mengimbangi persaingan pasar global dan perdagangan bebas. PT Barata Indonesia (Persero) Pabrik Tegal bekerjasama dan bersinergi dengan perusahaan atau pihak lain baik dari dalam maupun luar negeri sebagai pendukung, untuk memperoleh alih teknologi, pendanaan dan pelaksanaan order dalam rangka program pembangunan industri nasional. Bahwa keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan kerja fisik hasil pengukuran suhu (temperature) titik pengukuran area line 6 sampai line 10 yaitu, titik satu 30,26ºC, titik dua 29,86ºC, titik tiga 29,29ºC, titik empat 28,66ºC, dan titik lima 27,69ºC. Suhu yang telah di ukur menunnjukan melebihi NAB (nilai ambang batas ) 28ºC yang telah ditetapkan. Selanjutnya untuk pengukuran kelembaban titik pengukuran area line 6 sampai line 10 yaitu, titik satu 56,08%, titik dua 56,51%, titik tiga 57,68%, titik empat 59,26%,, dan titik lima 63,52%. Bahwa hal ini terdapat hubungan antara suhu dan kelembaban semakin tinggi suhu maka semakin rendah kelembaban dengan NAB kelembaban 65%. Selanjutnya pengukuran pencahayaan titik pengukuran area line 6 sampai line 10 yaitu, titik satu 81,22 lux, titik dua 83,19 lux, titik tiga 83,48 lux, titik empat 80,53 lux, dan titik lima 79,21 lux. Titik yang diukur menunjukkan dibawah standar yang telah ditetapkan 100 lux kementerian kesehatan. Sedangkan pengukuran kebisingan titik pengukuran area line 6 sampai line 10 yaitu, titik satu 84,96 dB, titik dua 92,96 dB, titik tiga 92,58 dB, titik empat 92,58 dB,dan titik lima 91,24 dB. Pengukuran ini menunjukkan melebihi NAB kebisingan 85 dB yang ditetapkan oleh peraturan menteri tenaga kerja dan transmigasi. Data diolah dengan pengkuran suhu temperature, kelembaban, pencahayaan, dan kebisingan kemudian untuk mengidentifikasi nilai resiko potensi bahayanya menggunakan metode HIRA (Hazard Identification and risk asessment) dan di analisa FTA (Fault tree analysis). Pengolahan tersebut memberikan hasil hipotesa awal yang ditentukan sesuai yang diperoleh, karena mampu mengatasi permasalahan yang ada dengan menciptakan berbagai rekomendasi. Oleh karena itu rancangan perbaikan dianjurkan untuk dilakukan meminimalisir potensi bahaya pada lingkungan kerja fisik. Dengan mengurangi potensi bahaya yang ada, maka akan dapat memperbaiki tingkat keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungkan kerja perusahaan. Kata kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, lingkungan kerja fisik. HIRA (Hazard identification and risk), FTA (Fault tree analysis)
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 15 Jan 2020 06:36 |
Last Modified: | 15 Jan 2020 06:36 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/14808 |
Actions (login required)
View Item |