Design Of Offshore Floating Runway

KHOIRIL REZA, FIKRI (2018) Design Of Offshore Floating Runway. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
Cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (92kB)
[img] Text
Publikasi.pdf

Download (546kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (901kB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (448kB)
[img] Text
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (84kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (146kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (4MB)

Abstract

Bandara adalah daerah yang terletak baik di darat atau lepas pantai yang digunakan untuk pendaratan pesawat, dan lepas landas, serta naik turun penumpang. Lokasi bandara harus jauh satu sama lain, jauh dari gedung-gedung tinggi, dan harus jauh dari pegunungan. Kondisi ini harus dipenuhi untuk keamanan penerbangan. Bandara paling sederhana harus memiliki setidaknya landasan pacu, yaitu perkerasan yang memiliki panjang dan lebar tertentu yang berfungsi sebagai pesawat untuk lepas landas dan mendarat. Ada beberapa bandara yang memiliki landasan pacu yang dibangun di lepas pantai, salah satunya adalah Bandara Internasional Kansai di Jepang yang semua konstruksinya dibangun di lepas pantai dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali yang sebagian dari landasannya dibangun di atas lepas pantai. Untuk mengetahui bagaimana merancang dan menghitung landasan pacu terapung dan mendapatkan pengetahuan tentang desain konstruksi landasan pacu terapung di lepas pantai. Pada tugas akhir ini, akan dirancang dan diperhitungkan lintasan landasan apung lepas pantai. Bandara Internasional Kansai di Jepang dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali digunakan sebagai bahan penelitian pada tugas akhir ini, karena memiliki struktur yang hampir mirip dengan landasan terapung. Landasan terapung ini direncanakan untuk muatan pesawat terbesar Boeing 747-400 yang memiliki berat 178.756 kg. Struktur landasan terapung terdiri dari pondasi tiang pancang, pile cap, beam, deck slab, dan HMA surface course. Dalam merancang beberapa kekuatan struktur landasan pacu terapung, ada banyak masa yang dihitung, yaitu gaya angin, gelombang laut, arus, dan gempa bumi. Kekuatan desain air laut dan perhitungan struktur landasan terapung dimulai dengan desain awal untuk menentukan panjang landasan, lebar landasan, ketebalan landasan deck slab beban landasan, dan material landasan yang akan digunakan. Perancangan dilanjutkan dengan perhitungan tebal dimensi permukaan HMA, perhitungan tebal deck slab, perhitungan balok landasan terapung, perhitungan pile cap, dan perhitungan pile. Hasil perhitungan adalah tebal lapis permukaan HMA 10 cm, tebal pelat dek landasan 35 cm, dimensi balok pada (60x80) cm, dimensi tiang pancang (120x150) cm, dan dimensi tiang adalah 60 cm . Dari hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa struktur landasan terapung aman untuk digunakan untuk mendarat dan lepas landas dari pesawat tersebut.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 07 Jan 2020 06:09
Last Modified: 07 Jan 2020 06:09
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/14432

Actions (login required)

View Item View Item