WIRATAMA, ARIEF (2019) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KURMA AJWA (Phoenix dactylifera L.) SEBAGAI PROTEKTOR TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPATOSIT HEPAR Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Timbal (Pb). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
Cover.pdf Download (993kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (219kB) |
|
Text
daftarisi.pdf Download (353kB) |
|
Text
pernyataan_publikasi.pdf Download (202kB) |
|
Text
babI.pdf Download (352kB) |
|
Text
babII.pdf Restricted to Registered users only Download (617kB) |
|
Text
babIII.pdf Restricted to Registered users only Download (600kB) |
|
Text
babIV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
babV.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) |
|
Text
daftarpustaka.pdf Download (453kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kurma Ajwa (phoenix dactylifera) memiliki kandungan bahan aktif yang bermanfaat sebagai antioksidan seperti flavonoid, polifenol, vitamin C dan E. Diketahui bahwa antioksidan berkhasiat dalam berbagai penyakit, terutama dalam mencegah meningkatnya radikal bebas yang mampu merusak berbagai sel tubuh, salah satunya Sel hepatosit hepar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kurma ajwa (phoenix dactylefera) sebagai protektor terhadap kerusakan Sel hepatosit hepar yang diinduksi timbal. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan galur wistar dibagi dalam 5 kelompok secara random (2 kontrol dan 3 perlakuan). Kontrol negatif diberikan pakan dan aquadest, kontrol positif diberikan 2 ml dosis 10 mg/hari timbal (pb), kelompok perlakuan 1,2 dan 3 diberi perlakuan ekstrak kurma ajwa 3 ml dosis 270 mg/ekor, 450mg/ekor, dan 630 mg/ekor. Total penelitian selama 28 hari. Setelah itu tikus di terminasi dan diambil heparnya, lalu dibuat preparat dan selanjutnya diperiksa secara histopatologi pada 5 pandang yang berbeda. Hasil rerata kerusakan Sel hepatosit hepar yaitu K(-) 0 ± 0; K(+) 17,92 ± 0,43 ; P1 12 ± 0,51 ; P2 6,64 ± 0,17 ; P3 0,8 ± 0. Hasil Uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) menunjukkan terdapat minimal dua kelompok mempunyai perbedaan rerata kerusakan sel hepatosit hepar secara bermakna. Hasil uji Mann Whitney U dan T-Independent menunjukkan bahwa kelompok P1, P2 dan P3 terdapat perbedaan dibandingkan dengan kelompok K(+) dan K(-). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh ekstrak kurma ajwa dalam melindungi Sel hepatosit hepar dari kerusakan yang diinduksi oleh timbal (pb). Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kurma ajwa dangan dosis bertingkat 270, 450 dan 630 mg/ekor berpengaruh sebagai protektor terhadap kerusakan Sel hepatosit hepar. Kata kunci : ekstrak kurma ajwa (phoenix dactylifera), kerusakan Sel hepatosit hepar, timbal (pb), flavonoid, polifenol, vitamin C, vitamin E
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 26 Dec 2019 06:33 |
Last Modified: | 26 Dec 2019 06:33 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/14220 |
Actions (login required)
View Item |