SODIQI, MOHAMMAD FAJAR (2019) HUBUNGAN PEMBERIAN SEFALOSPORIN GENERASI III DENGAN KEJADIAN EXTENDED-SPECTRUM BETA-LACTAMASE (ESBL) PADA ANAK Studi terhadap Pasien Beresiko Terinfeksi Bakteri Penghasil ESBL di Bangsal Anak Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Periode September-November 2018. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
Cover.pdf Download (859kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (157kB) |
|
Text
Daftarisi.pdf Download (211kB) |
|
Text
pernyataan_publikasi.pdf Download (375kB) |
|
Text
babI.pdf Download (283kB) |
|
Text
babII.pdf Restricted to Registered users only Download (378kB) |
|
Text
babIII.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB) |
|
Text
babIV.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) |
|
Text
babV.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) |
|
Text
daftar_pustaka.pdf Download (441kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (1MB) |
Abstract
Extended-Spectrum β-Lactamase (ESBL) adalah enzim yang dihasilkan oleh bakteri yang mengalami mutasi khususnya bakteri gram negatif yang mengakibatkan bakteri tersebut resisten terhadap hampir semua antibiotik golongan β-lactam. Mutasi bakteri ini dipicu oleh beberapa faktor resiko, salah satunya adalah penggunaan antibiotik golongan sefalosporin generasi III secara tidak rasional. Dewasa ini, penggunaan antibiotik secara tidak rasional juga dialami oleh anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sefalosporin generasi III dengan kejadian ESBL pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang ditaksir dengan chi square. Sampel penelitian ini adalah pasien yang terinfeksi bakteri gram negatif dengan usia 0-10 tahun di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Sampel akan diseleksi melalui kriteria inklusi dan eksklusi sebelum akhirnya dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil akhir uji chi square pada penelitian ini didapatkan p = 0,000. Hal ini meunjukan bahwa pasien yang diberi antibiotik golongan sefalosporin generasi III lebih beresiko untuk terinfeksi bakteri penghasil ESBL dibandingkan kelompok kontrol yang tidak mendapat antibiotik golongan sefalosporin generasi III. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sinifikan antara pemberian sefalosporin generasi III dengan kejadian ESBL pada anak. Kata kunci: sefalosporin, ESBL, β-lactam, anak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 20 Dec 2019 04:50 |
Last Modified: | 20 Dec 2019 04:50 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/14073 |
Actions (login required)
View Item |