Prabawati, Henida (2018) PERBEDAAN JUMLAH SEL MAKROFAG ULKUS MUKOSA MULUT MENGGUNAKAN SEDIAAN EKSTRAK DAN GEL EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappanL) (Penelitian In Vitro Pada Rattus norvegicus). Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran Gigi UNISSULA.
Text
Abstrak.pdf Download (250kB) |
|
Text
Bab I.pdf Download (300kB) |
|
Text
Bab II.pdf Restricted to Repository staff only Download (519kB) |
|
Text
Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (570kB) |
|
Text
Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (580kB) |
|
Text
Bab V.pdf Restricted to Repository staff only Download (155kB) |
|
Text
Cover.pdf Download (4MB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (3MB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (401kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Download (3MB) |
|
Text
Publikasi.pdf Download (267kB) |
Abstract
Pendahuluan: Kayu secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan berbagai macam penyakit salah satunya dalam mempercepat penyembuhan luka. Kayu secang mengandung komponen aktif berupa saponin, brazilin dan tanin. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pembedaan jumlah sel makrofag ulkus mukosa mulut menggunakan sediaan ekstrak kayu secang 3% dan gel ekstrak kayu secang 3%. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental laboratorium post test only control group design, dengan subjek penelitian ulkus mukosa mulut Rattus norvegicus yang dikelompokan menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 diaplikasikan secara topikal gel Aloclair, kelompok 2 ekstrak kayu secang 3%, dan kelompok 3 gel ekstrak kayu secang 3%. Eksisi biopsi pada mukosa mulut subjek penelitian dilakukan pada hari ke-7, yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan histologi untuk mengamati jumlah sel makrofag. Hasil perhitungan masing-masing kelompok dianalisa menggunakan SPSS 17.0. Hasil Penelitian: Hasil analisa menggunakan One Way Anova menunjukan bahwa terdapat perbedaan jumlah sel makrofag pada setiap kelompok perlakuan. Ekstrak kayu secang 3% tidak efektif menurunkan jumlah sel makrofag dibandingkan dengan Aloclair gel dan pemberian gel ekstrak kayu secang 3% lebih efektif menurunkan jumlah sel makrofag dibandingkan dengan ekstrak kayu secang 3%. Pembahasan: Ekstrak kayu secang memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik yang mempengaruhi penurunan jumlah sel makrofag. Gel merupakan bahan mukoadesif yang dapat meningkatkan viskositas dan memperlama perlekatan bahan aktif di mukosa mulut, sehingga obat bekerja lebih efisien pada ulkus mukosa mulut. Kesimpulan: Ekstrak kayu secang 3% memiliki sifat antiinflamasi dan lebih lebih efektif pada sediaan gel dalam menurunkan jumlah sel makrofag pada fase inflamasi ulkus mukosa mulut. Kata Kunci :ulkus, kayu secang, sel makrofag.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Dokter Gigi |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Jun 2019 03:59 |
Last Modified: | 24 Jun 2019 03:59 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/12723 |
Actions (login required)
View Item |