Sejarah Ilmu Kimia Pada Masa Dinasti Abbasiyah Dan Kontribusinya Terhadap Ilmu Kimia Modern (Abad 18-20 M)

Aziz, Abdul (2018) Sejarah Ilmu Kimia Pada Masa Dinasti Abbasiyah Dan Kontribusinya Terhadap Ilmu Kimia Modern (Abad 18-20 M). Undergraduate thesis, Fakultas Agama Islam.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (15kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BabI.pdf

Download (34kB) | Preview
[img] Text
BabII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (37kB)
[img] Text
BabIII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (75kB)
[img] Text
BabIV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (60kB)
[img] Text
BabV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14kB)
[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftarisi.pdf

Download (14kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Dftar_pustaka.pdf

Download (21kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (14kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Pernyataan_publikasi.pdf

Download (369kB) | Preview

Abstract

Kimia merupakan salah satu ilmu terapan tua yang ada sejak peradaban manusia kuno. Dengan segala kecanggihan teknologi dan berkembangnya kemampuan manusia dalam mengolah segala sumber daya alam, kimia berkembang menjadi ilmu yang sangat penting peranannya dalam kehidupan umat manusia hingga zaman modern. Namun di dalam bergulirnya roda keilmuan dalam bidang saat ini banyak yang menghilangkan jasa dari umat Islam terutama pada era dinasti Abbasiyah, yang pada dasarnya telah meghidupkan khazanah keilmuan yang berdasarkan prinsip rasional, empiris dan eksperimental. Missing Link adalah istilah yang mewakili dekontstruksi sejarah yang sedemikian antinya para sejarawan barat yang umumnya tidak mengakui kontribusi umat Islam hal ihwal dalam perkembangan ilmu kimia. Dari latar belakang tersebut, penulis mengajukan rumusan masalah, yaitu: Pertama, bagaimana sejarah perkembangan ilmu Kimia pada masa dinasti Abbasiyah?. Kedua, bagaimana kontribusi ilmu kimia Islam terhadap perkembangan ilmu kimia di era modern (abad 18-20)? Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), di mana data-data yang dipakai adalah data kepustakaan. Data dalam penelitian ini adalah buku induk dan jurnal ilmiah tentang tema terkait. Metode analisis yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif. Ilmu Kimia pada masa dinasti Abbasiyah berkembang dengan sangat pesat dan bahkan menghasilkan metode ilmiah yang masih dipertahankan hingga saat ini. Dengan proses pengalihan ilmu dalam proses penerjemahan dari berbagai literatur, seperti Yunani, Mesir kuno, India, Cina, bangsa Arab berhasil menjadi mediator yang luar biasa dampaknya dalam perkembangan ilmu Kimia. Di tangan Jabir Ibn Hayyan, ar-Razi, kimia Islam talah mencapai puncak kejayaan ilmu Kimia. Dengan berbagai penemuan yang sudah populer hingga saat ini seperti, penyulingan, sublimasi, kristalisasi, pencampuran logam. Dan tidak hanya itu, Kimia Islam telah berhasil menemukan senyawa-senyawa penting dalam ilmu Kimia yang berdampak besar terhadap perkembangan zaman. Dengan teori penyulingan, kimia modern berhasil menemukan cara mengambil minyak bumi dengan cara yang sangat canggih. Lalu industri kesehatan-farmasi, tekstil, kosmetik dan parfum juga hari ini geliatnya sangat menjanjikan dalam perannya memajukan peradaban. Teori Dalton dan Antoine Lavoisier juga sebenarnya sudah sama majunya dengan mahakarya Jabir tentang unsur senyawa dan molekul. Kata kunci: Dinasti Abbasiyah, Kimia Islam, Kimia modern,

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Agama Islam
Fakultas Agama Islam > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 30 Apr 2019 01:53
Last Modified: 30 Apr 2019 01:53
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/12452

Actions (login required)

View Item View Item