Ulinnuha, Muhammad (2018) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG KEDUDUKAN ANAK PADA SURROGACY AGREEMENT (PERJANJIAN SEWA RAHIM). Undergraduate thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.
|
Text
Abstrak.pdf Download (98kB) | Preview |
|
|
Text
babI.pdf Download (234kB) | Preview |
|
Text
babII.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) |
||
Text
babIII.pdf Restricted to Registered users only Download (656kB) |
||
Text
babIV.pdf Restricted to Registered users only Download (9kB) |
||
|
Text
Cover.pdf Download (861kB) | Preview |
|
|
Text
daftar_pustaka.pdf Download (261kB) | Preview |
|
|
Text
Daftarisi.pdf Download (10kB) | Preview |
|
|
Text
pernyataan_publikasi.pdf Download (284kB) | Preview |
Abstract
Memperoleh keturunan adalah keinginan bagi setiap suami-istri. Tetapi, adakalanya keinginan tersebut terdapat kendala, yakni adanya masalah pada sistem reproduksi pada salah satu pasangan. Banyak upaya yang dapat dilakukan, salah satunya melalui bayi tabung dengan menggunakan rahim wanita lain (ibu penggant)i, atau yang dikenal dengan surrogate mother. Meskipun menjadi salah satu alternatif untuk mendapatkan keturunan, surrogate mother ini menimbulkan persoalan terkait dengan kedudukan anak dan hak waris anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai kedudukan hukum anak pada surrogacy agreement (perjanjian sewa rahim) terkait dengan posisi hak waris antara orang tua biologis dan orang tua yang mengandung dalam hukum Islam, serta untuk mengkaji dan menganalisis mengenai hambatan dan solusi terkait hak waris anak pada surrogacy agreement (perjanjian sewa rahim) menurut hukum Islam. Dalam menjawab permasalahan, penulis menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian yang bersifat deskriptif analisis untuk menggambarkan secara rinci, sistematis, dan menyeluruh mengenai objek penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang kemudian dianalisa secara kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) Kedudukan hukum anak pada surrogacy agreement terkait dengan posisi hak waris antara orang tua biologis dan orang tua yang mengandung dalam hukum Islam bahwa anak hasil surrogate mother berdasarkan Pasal 100 KHI dan Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Per-kawinan merupakan anak dari orang tua yang mengandung, kedudukannya sebagai anak tidak sah atau anak luar kawin yang hanya memiliki hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya, serta sebagai ahli waris dari orang tua yang mengandung, dan tidak mempunyai hak waris dari orang tua biologisnya; (2) Hambatan terkait hak waris anak pada surrogacy agreement menurut hukum Islam adalah anak hasil proses bayi tabung melalui surrogate mother tidak mempunyai hak waris dari orang tua biologisnya, karena ia hanya memiliki hubungan perdata dengan ibu pengganti dan keluarganya. Untuk solusinya, maka anak hasil surrogate mother ini dapat diangkat oleh orang tua biologisnya menjadi anak angkat, sehingga anak ini mendapatkan hak-hak sebagaimana anak kandung dan dapat mewarisi dari orang tua biologisnya. Kata kunci : Hukum Islam, Anak, Surrogate Mother, dan Waris
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 30 Apr 2019 01:44 |
Last Modified: | 30 Apr 2019 01:44 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/12292 |
Actions (login required)
View Item |