MAHRESI, DIKHA SAN (2018) PERBANDINGAN ANAK ANGKAT DAN ANAK KANDUNG DALAM KEWARISAN MENURUT HUKUM ADAT SUKU MBAHAM DAN HUKUM ISLAM SERTA PERAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA WARIS DIKOTA FAK-FAK PAPUA. Masters thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.
|
Text
Abstrak.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text
babI.pdf Download (668kB) | Preview |
|
Text
babII.pdf Restricted to Registered users only Download (890kB) |
||
Text
babIII.pdf Restricted to Registered users only Download (266kB) |
||
Text
babIV.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) |
||
Text
babV.pdf Restricted to Registered users only Download (81kB) |
||
|
Text
Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
daftar_pustaka.pdf Download (307kB) | Preview |
|
|
Text
Daftarisi.pdf Download (106kB) | Preview |
|
|
Text
lampiran.pdf Download (81kB) | Preview |
|
|
Text
pernyataan_publikasi.pdf Download (364kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Sistem hukum atau aturan adat suku mbaham di kota fak-fak papua dan sistem hukum Islam terhadap anak angkat dan anak kandung mengenai kewarisan dapat dibandingkan, karena kedua sistim aturan tersebut bisa berbeda dan juga bisa sama, terlebih lagi dari menentukan hak-hak dari masing-masing porsi anak, hal ini juga mengacu kepada notaris yang posisinya sebagai pejabat khusus untuk membuat akta waris apabila para ahli waris menginginkan jasa notaris, karena dalam perihal kewarisan kita tidak akan tau permasalahan yang akan terjadi, kapan dan dimana terjadinya waris sampai pewaris dinyatakan meninggal dunia, apalagi di zaman modern saat ini banyak lembaga atau tempat penyimpanan harta yang sangat ketat dan aman yang hanya pemiliknya saja yang boleh mengakses hartanya sendiri. Oleh karena latar be;akang diatas penulis mengambil penelitian tentang Perbandingan Anak Angkat dan Anak Kandung dalam Kewarisan Menurut Hukum Adat Suku Mbaham dan Hukum Islam Serta Peran Notaris dalam Pembuatan Akta Waris di Kota Fakfak Papua. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana perbandingan hak anak angkat dan anak kandung dalam kewarisan menurut hukum adat suku mbaham dan hukum Islam serta peran notaris dalam pembuatan surat keterangan waris, dan apa persamaan hak anak kandung dan anak angkat dalam kewarisan menurut hukum adat suku mbahan serta hukum Islam, yang terakhir ialah apa perbedaan hak anak kandung dan anak angkat dalam kewarisan menurut hukum adat suku mbaham dan hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis empiris, spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analistis, jenis dan sumber data yaitu data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data yaitu data primer, sekunder dan tersier, teknik analisis data yaitu analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, dalam Islam sistem kewarisannya bersifat Individual, dimana harta warisan menjadi milik dari yang termasuk dalam golongan yang telah ditetapkan dalam ketentuan hukum Islam yang kekerabatannya bilateral. Sedang dalam adat suku Mbaham bersifat tidak tentu karena bisa menerima hukum Islam sebagai pedoman namun terkadang berbeda sesuai ketentuan adat. Untuk peran notaris dapat digunakan dalam pembuatan akta waris apabila para ahli waris ingin mencairkan dana pewaris yang tersimpan dibank. Akibat hukum yang terjadi terhadap anak angkat dan anak kandung ialah tetap sama-sama mendapatkan haknya dalam kewarisan masing-masing, namun semua tergantung dalam ketentuan yang di ikuti, apakah hukum adat atau hukum Islam. Notaris dapat memberikan jasanya dan membantu para ahli waris dalam pembuatan akta waris.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Magister Kenotariatan |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 30 Apr 2019 02:05 |
Last Modified: | 30 Apr 2019 02:05 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/12120 |
Actions (login required)
View Item |