KUSWANTI, ETIK (2018) TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERJANJIAN PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUM BAGI ANAK ANGKAT KETIKA BAPAK IBU ANGKAT BERCERAI (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SERANG NO.339 /PTS/92/93/PA.SRG). Masters thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.
|
Text
Abstrak.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text
babI.pdf Download (463kB) | Preview |
|
Text
babII.pdf Restricted to Registered users only Download (418kB) |
||
Text
babIII.pdf Restricted to Registered users only Download (341kB) |
||
Text
babIV.pdf Restricted to Registered users only Download (348kB) |
||
Text
babV.pdf Restricted to Registered users only Download (81kB) |
||
|
Text
Cover.pdf Download (957kB) | Preview |
|
|
Text
daftar_pustaka.pdf Download (341kB) | Preview |
|
|
Text
Daftarisi.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text
lampiran.pdf Download (81kB) | Preview |
|
|
Text
pernyataan_publikasi.pdf Download (318kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Pengangkatan anak menurut hukum merupakan pengalihan anak terhadap orang tua angkat dari orang tua kandung secara keseluruhan dan dilakukan menurut aturan setempat agar sah. Tanggung jawab terhadap anak itu beralih kepada orang tua yang mengangkatnya. Orang tua kandung tidak serta merta lepas tangan, hanya saja masih akan tetap memiliki hubungan dengan anaknya. Dalam Hukum Islam pun pada prinsipnya membenarkan dan mengakui bahwa pengangkatan anak dengan ketentuan tidak boleh membawa perubahan hukum di bidang nasab, wali mawali dan mewaris. Hukum Islam memperbolehkan pengangkatan anak asalkan tidak memutus hubungan darah dengan orang tua kandungnya. Prinsip pengangkatan anak dalam hukum Islam hanya bersifat pengasuhan, pemberian kasih sayang dan pemberian pendidikan. Dalam pengangkatan anak dibuat surat perjanjian pengangkatan anak yang dibuat oleh orang tua kandung dan pihak orang tua angkat. Isi suratnya adalah tentang hak dan kewajiban untuk kedua belah pihak. Bagaimana pelaksanaan perjanjian pengangkatan anak ketika bapak ibu angkat bercerai dan bagaimana akibat hukum atas perjanjian pengangkatan anak ketika bapak ibu angkat bercerai. Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui, memahami dan meneliti pelaksanaan perjanjian pengangkatan anak ketika bapak ibu angkat bercerai dan untuk mengetahui, memahami, meneliti akibat hukum atas perjanjian pengangkatan anak ketika bapak ibu angkat bercerai. Penelitian yang digunakan dalam tesis ini menggunakan metode yuridis normatif, yaitu pendekatan yang digunakan untuk menjadi acuan dalam menyoroti permasalahan berdasarkan aspek hukum yang berlaku, dari sisi pendekatan normatif adalah dengan studi kasus putusan Pengadilan Agama Serang No.339 /PTS/92/93/PA.SRG) Hasil yang diharapkan dari penulisan tesis ini adalah ketika bapak ibu angkat bercerai, maka: baik ibu atau bapak angkat tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak angkatnya berdasarkan kepentingan anak, bila terjadi perselisihan mengenai penguasaan anak. Bapak yang bertanggungjawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan anak itu, bila bapak angkat tidak dapat memberi kewajiban, Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu angkat ikut memikul biaya tersebut. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bapak angkat untuk memberikan biaya penghidupan dan /atau menentukan sesuatu kewajiban bagi ibu angkat.Akibat hukum atas perjanjian pengangkatan anak ketika bapak ibu angkat bercerai, hak asuh anak angkat yang masih di bawah umur, menurut Pasal 105 KHI berada pada ibu angkatnya, hal ini tidak berbeda dengan hak asuh anak kandung, kecuali bapak angkat juga menginginkan pengasuhan itu, maka hakim harus memutuskan dengan melihat fakta-fakta di persidangan. Kata kunci : Perjanjian, Anak Angkat, Perceraian
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Magister Kenotariatan |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 30 Apr 2019 01:35 |
Last Modified: | 30 Apr 2019 01:35 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/12077 |
Actions (login required)
View Item |